"Natalia baru saja melahirkan, Andreas. Anak kami laki-laki dan dia sehat. Jadi, katakan dengan Sasa dan aku tutup dulu telfonnya."
Natalia yang melihat tingkah sang suami langsung tertawa kecil. Dia hanya duduk, bersandar dengan punggung ranjang rumah sakit dan diam. Sejak tadi dia hanya mengamati pria di depannya, sesekali tersenyum karena ulah Daniel yang tidak cepat memberitahukan dengan Sasa. Awalnya, dia menyuruh Daniel memberitahukan masalahnya dengan kedua orang tua Daniel dan juga pamannya. Namun, suaminya memaksa memberitahukan mengenai dia yang lahir dengan Sasa lebih dulu.
Daniel membuang napas pelan dan menarik kedua sudut bibir, membentuk senyum lebar dengan penuh kebahagiaan. Dia mulai memutar tubuh, menghadap ke arah istrinya berada. Kakinya mulai mendekat ke arah Natalia yang sejak tadi menatapnya lekat.
"Kenapa kamu melihatku begitu, Nat? Kamu butuh sesuatu?" tanya Daniel dan berhenti di sebelah Natalia.