Sasa menatap ke arah Andreas yang tengah mengganti makanan yang baru saja dibelinya di piring hanya diam. Sejak tadi dia hanya menatap sang suami, mengamati gerak tubuh Andreas yang terlihat tidak seperti biasanya. Meski dari luar terlihat begitu biasa, tetapi Sasa tahu, ada yang salah dengan suaminya kali ini. Terutama setelah bertemu dengan Daniel, membuatnya memasang raut wajah berpikir.
Sebenarnya apa yang dikatakan Daniel sampai Andreas seperti ini?, batin Sasa dengan penuh tanya. Dia mulai mencoba menerka semua kemungkinan yang terjadi antara Daniel dan Andreas.
"Tidak mungkinkan karena Andreas yang tidak menemaniku melahirkan dan Daniel memarahinya," gumam Sasa lirih.
Namun, sesaat kemudian Sasa menggelengkan kepala pelan. Tidak mungkin. Daniel bukan orang yang peduli dengan orang lain. Dia hanya peduli dengan Natalia, selebihnya tidak penting baginya, batin Sasa, yakin jika masalahnya bukan mengenai dia yang melahirkan.