"Pesan jus jeruk saja," ucap Sasa sembari memberikan buku menu ke arah sang pelayan.
"Baik. Ditunggu dulu, Nyonya," sahut sang pelayan sopan.
Sasa hanya menganggukkan kepala. Pandangannya mulai beralih ke arah pintu café, menatap sekitar dan memastikan jika Natalia belum datang. Hingga dia menarik napas dalam dan membuang perlahan. Dengan tenang, dia menikmati pemandangan café dan alunan lagu yang cukup merdu.
Sasa hanya diam, memperhatikan pemuda yang tengah bernyanyi. Terdengar begitu lembut dan juga merdu, membuat Sasa menikmati lagu yang tengah dibawakan. Hingga dering ponsel terdengar, membuat Sasa mengalihkan pandangan.
Sasa mengambil ponsel di dalam tas dan melihat siapa yang menelfonnya kali ini. Andreas. Melihat nama sang suami, Sasa langsung menggeser tombol di layar dan mendekatkan ponsel di telinga.
"Halo, Andreas," sapa Sasa dengan bibir mengulum senyum.