Feli menarik napas dalam dan membuang perlahan. Manik matanya menatap ke arah pintu di depannya lekat. Bahkan, jemarinya sudah saling meremas, merasa tidak tenang sama sekali. Bukan hanya itu, dia juga merasa ragu untuk mengetuk pintu kerja sang suami. Namun, ada hal yang sejak tadi mengganggu pikirannya dan ingin sekali dia tanyakan. Hingga dia mendesah kasar, berusaha meyakinkan hatinya yang sejak tadi bimbang.
Feli mulai mengetuk pintu di depannya dan langsung membuka perlahan, tidak menunggu sang suami menyuruhnya masuk. Perlahan, dia melangkahkan kaki, memasuki ruang kerja sang suami yang terlihat begitu tenang. Hingga manik matanya menatap ke arah sang suami yang tengah duduk dan menatap laptop, membuatnya tersenyum tipis.
"Aku mengganggu kamu kerja?" tanya Feli, cukup tahu jika sang suami tidak pernah mau diganggu ketika fokus kerja.