Daniel melangkahkan kaki, keluar dari lift dan menuju ke arah apartemennya berada. Tangannya masih menggenggam paper bag berisi kue yang dipesan Natalia. Dia semakin mempercepat langkah, tidak sabar ingin sampai di apartemen. Selain itu, dia juga ingin menanyakan mengenai Natalia yang tidak datang. Padahal wanita tersebut sudah berjanji dengannya, membuat Daniel terus bertanya-tanya.
Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa dia gak datang? Daniel semakin mempercepat langkah ketika sudah dekat dengan apartemennya. Dia mulai menghentikan langkah dan membuka pintu apartemen. Dengan tenang, dia mulai membuka pintu dan melangkah masuk. Namun, langkahnya mulai terhenti ketika melihat lampu apartemen yang tidak menyala sama sekali.
Kenapa gelap? Apa dia belum pulang?, batin Daniel dengan kening yang semakin mengerut dalam.
"Nat," panggil Daniel sembari menekan saklar, membuat ruangan menjadi terang.