Sasa menatap ke arah Andreas yang masih diobati Sandra lekat. Sejak tadi dia hanya diam, memperhatikan Andreas yang menahan sakit. Wajahnya sudah penuh dengan luka dan juga memar. Ditambah bagian ujung bibir yang terdapat darah, membuat Sasa yakin jika cairan yang ditempelkan akan terasa begitu perih. Hingga Andreas mendesis pelan, membuat Sasa meraih tangan Andreas dan menggenggam erat.
Andreas yang merasakan langsung mengalihkan pandangan, menatap ke arah Sasa yang terlihat begitu serius, membuat bibir yang tengah diobati kembali merasakan sakit. Hingga Sandra selesai mengobati, membuat Sasa mendekat.
"Sakit?" tanya Sasa tanpa mengalihkan pandangan.
"Gak seberapa," jawab Andreas dengan senyum dipaksakan. Dia yakin jika dia mengatakan sakit, Sasa pasti akan merasa bersalah.