Hening. Sasa hanya diam, menatap ke arah makanan di depannya lekat. Sejak tadi dia hanya menggenggam sendok, tetapi tidak juga menyantapnya. Masih ada suasana canggung yang dia rasakan. Selain itu, dia juga menunggu wanita di depannya membuka percakapan. Setidaknya, ketika Yesi mengatakan sesuatu, dia akan menjadi jauh lebih tenang. Misalkan acara makan kali ini untuk memintanya menjauhi Andreas atau malah memberikan restu misalnya.
"Kamu gak suka sama makanannya, Sa?" tanya Yesi dengan tatapan lekat. Pasalnya, sejak tadi dia mengamati Sasa, tetapi perempuan tersebut terus saja melamun.
Andreas yang sejak tadi fokus dengan makanan di depannya langsung mengalihkan pandangan. Dia baru sadar jika kali ini makanan di piring Sasa masih utuh, tidak tersentuh sama sekali. Membuatnya menatap cemas dengan tatapan lekat.
"Kamu gak suka sama makanannya?" tanya Andreas dengan raut wajah cemas.
