Hening. Andreas diam dengan kedua mata terpejam. Sebelah tangannya dijadikan bantalan untuk Sasa berbaring. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Hingga Sasa yang berbaring di dekat Andreas memiringkan tubuh dan menatap ke arah pria di dekatnya.
"Andreas," panggil Sasa pelan.
Andreas yang mendengar langsung membuka mata dan menatap ke arah Sasa berada. Namun, dia hanya diam dan memilih menunggu Sasa mengatakan sesuatu.
"Kamu ada masalah?" tanya Sasa dengan tatapan lekat.
Andreas mengerutkan kening dalam. "Kenapa kamu tanya begitu?" Andreas balik bertanya dan menatap lekat.
"Soalnya sejak pulang kamu seperti banyak sekali pikiran," jawab Sasa sembari mengusap kening Andreas pelan, menghilangkan kerutan yang sejak tadi dilihatnya. Beberapa hari bersama dengan Andreas, dia juga jarang sekali melihat pria tersebut mengerutkan kening, membuatnya yakin ada yang tengah dipikirkan Andreas kali ini.
