"Sa, kamu sudah siap?" tanya Andreas sembari menatap ke arah rumah di depannya. Dia baru saja memasukkan koper miliknya dan juga Sasa, siap kembali ke apartemen. Dia tidak mau kalau nantinya Sasa berubah pikiran dan enggan kembali dengannya.
Sasa yang berada di dalam langsung melangkah lebar dan menuju ke arah Andreas. Tangannya menggenggam kotak bekal yang sudah dia siapkan, berjaga kalau di jalan dia akan kelaparan. Pasalnya, beberapa hari bersama Andreas, perutnya sudah semakin membaik. Tidak terlalu banyak masalah yang dia pikirkan membuatnya bisa hidup lebih tenang dan santai. Selama ini, meski dia terlihat tidak ada masalah sama sekali, tetap saja dia memiliki kesulitannya.