Natalia menggeliat pelan dan membuka kedua mata perlahan. Pandangan pertamanya adalah langit kamar. Dia hanya diam, menatap langit kamar dengan tatapan lekat. Rasanya masih cukup mengantuk, tetapi matanya tidak mau terpejam sama sekali. Hingga dia mengalihkan pandangan, menatap ke arah Daniel yang masih terlelap di dekatnya.
Natalia memiringkan tubuh dan menatap Daniel lekat. Terlihat begitu tenang. Natalia yang melihat mengulas senyum lebar, mengamati wajah sang suami lekat. Alis mata, bibir, hidung bangir dan bentuk wajah yang begitu sempurna. Melihat hal itu, Natalia semakin tersenyum lebar. Tidak pernah membayangkan akan bertemu dengan pria sesempurna Daniel. Dia juga tidak pernah menyangka akan menjadi pilihan seorang Daniel diantara banyaknya wanita yang mengejar.
"Benar-benar seperti mimpi," gumam Natalia lirih. Sangat lirih dan hanya terdengar olehnya.