"Katakan denganku kenapa kamu pergi, Sa," ucap Andreas dengan penuh penekanan dan tatapan penuh kebencian. Bahkan, dia merasa sakit ketika Andreas menggenggam pinggangnya erat.
"Kenapa kamu menyembunyikan anak dalam kandunganmu dan mengatakan kalau itu adalah anak pria lain. Padahal jelas-jelas itu anakku. Sebenarnya apa yang kamu mau, Sasa?" tambah Andreas, semakin mengeratkan dekapan dan menatap Sasa lekat.
Sasa yang mendengar mulai menatap ke arah Andreas dan menelan saliva pelan. "Karena aku tahu kamu gak akan menerima anak ini," jawab Sasa lirih.
"Omong kosong," teriak Andreas sembari melepaskan dekapan dan melangkah mundur. "Kamu bahkan tidak mengatakannya denganku. Bagaimana kamu bisa tahu kalau aku tidak menerimanya, Sa? Bagaimana kamu dengan gampangnya membuat keputusan yang begitu egois dan mengatakan hal semacam ini, Sasa? Katakan kenapa kamu begitu egois!"