Sasa melangkah pelan dan menuju ke arah kamar. Tubuhnya terasa begitu lelah dengan perut yang mulai terasa tidak karuan. Obatnya belum diminum karena asyik berbincang dengan Natalia. Selain, itu sejak pagi pikirannya benar-benar kacau. Semua terasa begitu membosankan, membutnya bingung harus melakukan apa. Rasanya begitu malas untuk melakukan kegiatan. Namun, tidur pun membuatnya bingung.
Sasa yang menyadari dengan perasaannya yang tidak menentu langsung mendesah kasar. Dia mulai menapakan kaki di anak tangga dan siap naik, tetapi niatnya terhenti ketika Mbok Diah memanggilnya. Sasa langsung menatap ke arah perempuan tersebut.
"Ada apa, Mbok?" tanya Sasa dengan tatapan lekat, bingung karena Mbok Diah yang terlihat begitu buru-buru dan juga cemas.
"Ini, Nona. Maaf sekali, saya mau minta izin untuk pulang. Suami saya sakit keras. Jadi say …."