"Tenang, Nat. Ada aku di sini. Aku akan menjaga kamu," ucap Daniel sembari mengelus pundak Natalia dengan lembut. Sejak tadi, sang kekasih masih saja menangis dan mendekapnya erat. Melihat dari reaksi tubuh yang berikan gadis tersebut, Daniel tahu jika kali ini Natalia benar-benar takut.
Mungkin bukan hanya karena masalah penculikan, tetapi traumanya kembali lagi, batin Daniel sembari menatap wajah Natalia yang memucat.
Perlahan, Daniel melepaskan dekapan dan menatap ke arah Natalia lekat. Jemarinya mulai mengusap air mata di wajah sang kekasih lembut, sembari mengamati raut wajah Natalia yang benar-benar memucat. Make up yang dikenakan bahkan sudah luntur. Hingga Daniel meraih jemarinya Natalia dan menggenggam erat.
"Kamu masih takut?" tanya Daniel ketika merasakan telapak tangan Natalia penuh dengna keringat.