"Sempurna," gumam Sasa dengan raut wajah cerah. Manik matanya masih menatap lekat ke arah pantulan dirinya, mengamati wajahnya yang sudah dipoles dengan make up tipis. Terlihat sempurna dengan lipstik yang semakin membuatnya menawan.
Sasa melangkah pelan, menuju ke arah ranjang dan mengambil tasnya. Dia masih menggunakan sandal rumah. Tangannya baru mengambil satu sepatu di rak dan siap mengenakannya. Namun, ketukan pintu di kamar membuatnya mengalihkan pandangan.
"Sasa, sudah bangun?" tanya Sindy dari luar kamar.
Sasa yang mendengar suara sang mama langsung tersenyum lebar. "Sudah, Ma. Masuk saja," jawab Sasa dengan tenang. Dia kembali melangkah ke arah sofa untuk mengenakan sepatu. Hingga pintu kamar terbuka, menghadirkan sang mama dengan senyum lebar.
"Mama pikir kamu belum bangun," ucap Sindy sembari melangkah ke arah Sasa berada.