Andreas memberhentikan mobil di parkiran apartemen. Sejak diperjalanan, dia dan Sasa hanya diam, tidak ada yang membuka percakapan sama sekali. Wanita tersebut bahkan hanya duduk tenang dengan jemari saling bertaut. Andreas tahu, pasti ada hal yang mengganggu pikiran Sasa. Hingga dia mendesah pelan dan menatap ke arah Sasa berada.
"Sa," panggil Andreas pelan.
Sasa yang sejak tadi diam mulai mengalihkan pandangan, menatap ke arah Andreas lekat.
"Ada yang mengganggu pikiran kamu?" tanya Andreas.
Sasa yang mendengar langsung menggeleng dan tersenyum tipis. "Tidak ada sama sekali, Andreas," jawab Sasa pelan.
Tapi, aku merasa ada hal yang kamu sembunyikan, Sa. Dadi tadi kamu juga hanya diam, batin Andreas dengan tatapan lekat.
"Aku hanya merasa tidak enak dengan kamu, Andreas. Aku malah membawa kamu ke masalahku," tambah Sasa dengan senyum tipis dan menatap Andreas lekat. "Maaf, Andreas."