"Astaga, Sasa. Kenapa kamu gak angkat telfonku? Sebenarnya kamu ke mana?" gumam Arav dengan raut wajah cemas. Sejak pagi dia terus menghubungi sang kekasih, tetapi tidak satu panggilan pun mendapatkan jawaban dari sang kekasih. Ditambah dengan pesan yang dia kirim juga tidak ada yang dibalas satu pun.
Perlahan, Arav menarik napas dalam dan membuang perlahan. Kembali, dia menekan nomor sang kekasih dan mendekatkan ponsel di telinga. Kali ini, dia berharap Sasa akan mengangkat panggilannya agar dia menjadi tenang. Namun, lagi-lagi tidak ada jawaban sama sekali, membuat Arav langsung mendesah kasar dan menyandarkan tubuh dengan punggung sofa.