Apalagi? Hanya satu cup coklat dan kamu mau meminta hampir satu juta? Bukankah ini seperti mengambil kesempatan dalam kesempitan, Sasa? Bukankah ini namanya kamu memanfaatkanku untuk mengambil keuntungan? Kenapa sebelumnya aku tidak pernah menyadari kalau kamu itu sungguh gadis yang licik.
Sasa yang mengingat kalimat tersebut tertawa kecil, merasa lucu ketika melihat ekspresi kesal yang ditunjukkan Andreas. Tidak ada niat untuk mempermainkan pria tersebut. Dia hanya tidak ingin membuat Andreas terus membencinya. Ditambah dia yang tidak tahu di mana lekat kesalahannya.