Sasa menggeliat pelan ketika merasakan dekapan yang semakin erat, membuat kelopak matanya perlahan terbuka. Dia hanya diam, menatap ke arah Arav yang tengah berbaring di sebelahnya, membuatnya mengulas senyum tipis. Kedua manik matanya memilih mengamati wajah yang terlihat begitu tenang. Hingga dia membuang lirih. Kepalanya mulai mendongak dan mendekat ke arah Arav berada. Sampai dia mengecup singkat bibir sang kekasih.
Namun, Arav yang merasakan masih saja diam, tidak merasa terganggu sama sekali. Bahkan, tidak ada pergerakan dari pria tersebut, membuat Sasa yang melihat mengerutkan kening dalam. Kembali, dia mendekat dan mengecup bibir Arav, berusaha mengganggu tidur tenang sang kekasih. Meski hasilnya tetaplah sama. Arav tetap tidak berkutik sama sekali.