Sasa menggeliat pelan ketika merasakan kecupan di tengkuk leher, membuat tidur nyenyaknya menjadi terganggung. Namun, dia tetap saja memejamkan mata, tidak ingin membukanya. Pasalnya, dia masih merasakan kantuk yang teramat, membuat kedua matanya enggan terbuka. Hingga dia kembali merasakan kecupan di bagian yang sama. Bedanya, kali ini terasa tetes air mengenai wajah, membuat Sasa yang sejak tadi terdiam mulai membuka kedua mata pelan.
"Selamat pagi," sapa Arav dengan senyum lebar dan raut wajah penuh kebahagiaan.