"Kamu gak benar-benar mengikutiku hanya karena mau meminta ganti, kan?"
Seketika, Andreas yang mendengar menatap ke arah Sasa dengan kening berkerut dalam dan mulut setengah terbuka. Dia bahkan tidak berniat sama sekali untuk meminta ganti rugi. Selain itu, dia juga enggan bertemu dengan Sasa, membuatnya tidak terpikirkan sama sekali untuk menemui Sasa atau bahkan mengikutinya. Hingga dia menggelengkan kepala dan kembali menatap ke arah pintu lift lekat.
"Dasar gadis aneh," gumam Andreas dengan raut wajah datar.
Sasa yang mendengar langsung mendengus kesal dan menatap ke arah pintu lift, tidak suka dengan apa yang baru saja dikatakan Andreas. Hingga dia memilih mensedekapkan tangan dan menyandarkan tubuh dengan dinding lift.
"Bilang aku gadis aneh. Padahal dia yang aneh. Untuk apa dia mengikutiku kalau bukan karena meminta ganti, kan? Dasar sok jual mahal," gerutu Sasa lirih.