Aku sudah siapkan sarapan. Setelah ini aku antar kamu ke kampus, sekalian aku mau ke rumah mama.
Kamu mau apa ke rumah orang tua kamu, Daniel?
Aku mau mengatakan dengan mama kalau aku mencintai kamu dan berniat menikah dengan kamu.
Natalia yang mengingat hal tersebut langsung mendesah pelan. Dia mulai menutup buku di depannya. Pasalnya, sejak tadi dia merasa tidak tenang sama sekali. Masih ada perasaan takut dan cemas. Selain itu, Daniel juga tidak menghubunginya, membuatnya semakin tidak tenang sama sekali.
Natalia menarik napas dalam dan membuang perlahan. Tangannya mengambil ponsel di dekatnya dan menghidupkan. Manik matanya menatap layar dengan gambar dirinya tengah dan menunjukkan jam yang sudah pukul dua belas. Tidak ada pesan, tidak ada panggilan masuk. Jemarinya menekan salah satu aplikasi, memastikna jika memang tidak ada pesan dan panggilan.