Hening. Natalia hanya diam dengan mulut tertutup rapat. Rasanya begitu tidak tenang, membayangkan besok keluarga Daniel akan bertemu dengan keluarganya. Jika dulu, keluarga Daniel begitu baik dan menerimanya, kali ini Natalia merasa takut kalau orang tua Daniel akan menolak setelah bertemu dengan pamannya. Bagaimanapun, dia cukup sadar diri dengan kondisi keuangan mereka yang jelas di bawah Daniel. Namun, dia juga cukup mengerti jika kali ini dia benar mencintai Daniel dan enggan berpisah dengan pria tersebut.
Natalia menarik napas dalam dan membuang perlahan ketika merasakan pikirannya yang sudah terlampau jauh. Membuat Daniel yang sejak tadi fokus dengan kemudi mengalihkan pandangan. Namun, hanya sejenak karena setelahnya dia kembali menatap ke arah jalanan.
"Kamu kenapa, Nat?" tanya Daniel tanpa menatap ke arahnya.