Kini Yashelino dan Shil sedang berada di depan Villa dan menduduki sebuah kursi yang tidak jauh dari tempat mereka tinggal. Pasangan itu hanya diam saling memandangi langit yang begitu cerah dengan senyuman terbaiknya itu.
Tanpa sadar satu tangan dari laki-laki itu mulai menggenggam pergelangan tangan dari Shil yang sedari tadi hanya diam saja karena merasa canggung berada di dekat seseorang yang sudah membuatnya benar-benar malu.
"Masih malu?" tanya seseorang yang berada di sampingnya tanpa mengalihkan pandangan sekalipun dari langit sana.
Shil yang mendengarnya pun diam-diam langsung melirik ke arah laki-laki itu yang terus saja menengadahkan kepalanya menatap langit. Jika diperhatikan dengan seksama, Yashelino benar-benar sosok yang sempurna, pantas saja kekasihnya tersebut mendapat julukan Pangeran Kampus di Universitasnya.
"S-sedikit," jawab gadis itu dengan polosnya. "Kak Yashel, aku boleh tanya sesuatu?"