"Lenna, ini semua demi kebaikan kamu dan Shil. Percaya sama Tante, kalau Shil pasti bakal baik-baik aja meskipun tanpa kamu."
"Bukan Shil, tapi aku yang nggak baik-baik aja kalau nggak ada dia, Tante. Lenna udah terlanjur nyaman mau sama dia terus sampai kapanpun."
"Iya, Tante paham, kok. Tapi itu nggak mungkin, Sayang. Karena kamu dan Shil harus melanjutkan hidup kalian dengan pilihan masing-masing. Kamu dengan impian kamu itu, dan Shil juga bersama tujuannya sendiri."
Karena tidak tahan, Yashelino pun langsung keluar dari persembunyiannya berjalan mendekati meja makan dengan kedua tangan yang berada di dalam saku celananya.
"Lenn," panggilnya dengan tatapannya yang lurus tepat ke arah seorang gadis yang saat ini membelakanginya. "Kali ini gue minta tolong sama lo buat percaya. Gue mau minta izin sama lo buat jagain sahabat tersayang lo."