Yashelino terkekeh melihat bagaimana gadisnya itu yang terlihat kembali menutupi kedua pipinya membuat laki-laki tersebut merasa gemasa dengan tingkah dari seseorang yang berada di hadapannya saat ini.
"Kenapa kamu harus malu?" tanya laki-laki itu. "Aku 'kan di sini bicara apa adanya."
Mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh laki-laki yang berada di hadapannya itu membuat Shil seperti baru saja bermimpi. Ayolah, Yashelino adalah Pangeran Kampus, tidak mungkin seseorang sepertinya menyukainya.
Kening dari Yashelino langsung berkerut setelah melihat bagaimana Shil yang begitu menatapnya berbeda membuat laki-laki itu langsung menghela nafas.
"Kamu lagi mikirin apa?" lanjutnya lagi.
Gadis itu yang tersadar pun langsung menghela nafas dan dengan segera memalingkan wajahnya ke arah lain berusaha untuk menutupi sesuatu yang baru saja dipikirkannya itu. Sedangkan Yashelino yang melihatnya pun langsung meraih dagu Shil yang saat ini berada di hadapannya.