Setelah panggilannya berakhir dengan Didan, ia langsung mencoba untuk menghubungi Yashelino untuk memastikan bahwa laki-laki itu memanglah baik-baik saja. Dirinya tidak tahu akan berakhir menjadi seperti ini sehingga Alfiz harus mendapatkan kabar dari sahabatnya itu lagi.
"Gue nggak tahu kalau lo bakal nekad kaya gini," ujar Alfiz dengan kekhawatirannya. "Tolong, Yas. Jangan kaya gini."
Seorang pria yang sedang duduk di kursi roda pun melihat adiknya yang berjalan mondar-mandir seperti sedang mencemaskan sesuatu membuatnya langsung mendekat.
"Dek," panggil seseorang yang berhasil membuat Alfiz langsung menolehkan kepalanya ke belakang.
Alfiz langsung mematikan sambungan panggilannya tersebut dan memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. "Eh, Kakak ada apa?"
Pria tersebut pun langsung tersenyum, lalu menggelengkan kepala sebelum akhirnya kembali memperhatikan tangan sang adik yang baru saja memasukkan kembali benda tipis itu.