Di pagi hari, matahari terbit di ufuk timur dan burung-burung berkicauan.
Yuki bangun dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi.
Di sana dia menyikat giginya dan mandi sejenak.
Setelah itu Yuki memakai baju sekolah dan sepatunya lalu berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki.
Di tengah jalan dia membeli takoyaki dan memakannya sebagai sarapan.
Sesampainya dia di sekolah dia langsung pergi ke kelasnya yaitu kelas 1-B.
Di sana dia hanya duduk di tempat duduknya yang berada di meja ke 3 baris ke 2 dari kanan tempat pintu masuk.
Bel pun berbunyi dan pelajaran dimulai.
"Anak-anak. Kita kedatangan murid baru hari ini", kata guru sesaat setelah masuk ke dalam kelas.
"Silahkan masuk"
Yuki yang tidak peduli akan hal itu pun diam dan membaca bukunya saja.
Seorang perempuan dengan paras cantik dan rambut panjang pun masuk dari pintu dan berdiri di depan kelas.
Semua orang langsung tersepona eh maksudnya terpesona akan kecantikan perempuan itu.
"Salam kenal. Nama saya Kim Hae-Won", sapa perempuan itu tersenyum.
Seketika Yuki yang mendengar namanya langsung melihat ke arah perempuan itu dan terkejut.
"Silahkan duduk di samping Yukimura-kun"
Hae-Won pun berjalan ke arah tempat duduknya di samping Yuki.
"Hae-Won?", tanya Yuki.
"Taejin??!!", balas Hae-Won ke Yuki, setelah itu dia memeluknya.
"Aku merindukanmu"
Semua orang yang melihat itu langsung terkejut termasuk Yuki.
"Lepaskan aku Hae-Won", pinta Yuki kepada Hae-Won.
Hae-Won pun melepaskan pelukannya dan berkata, "Aku tidak menyangka akan bertemu dengan mu lagi Oppa"
"OPPA??!!", tanya seisi kelas.
"Jangan pakai panggilan itu. Kita hanya berbeda 7 bulan", balas Yuki.
"Ternyata kalian sudah saling kenalan ya", kata gurunya.
"Ya. Aku adalah teman masa kecilnya Oppa"
"Sudah kubilang jangan pakai kata Oppa", pinta Yuki kesal.
"Yukimura-kun punya teman?! Syukurlah.. kukira dia tidak pernah mendapatkan teman", kata gurunya terkejut.
Seluruh kelas juga ikut terkejut.
"Bagaimana orang penyendiri seperti Yuki bisa mendapatkan teman masa kecil yang sangat cantik?", tanya beberapa teman Yuki sedikit iri.
"Kalau kalian ingin tahu kenapa sekarang aku menyendiri, tanyakan saja pada dia", balas Yuki menunjuk Hae-Won.
"Maksudmu?"
"Hehe... gara-gara aku yang terlalu energik dan ribut mengganggu Oppa yang pendiam, Oppa menjadi terus menyendiri di rumahnya untuk menghindariku", jawab Hae-Won tersenyum konyol.
"Oh iya. Bagaimana kabar mu Oppa?", tanya Hae-Won.
"Jika kau ingin aku menjawab pertanyaanmu maka jangan panggil aku Oppa. Panggil saja aku Yuki", kata Yuki kesal.
"Baiklah Opp- maksudku Yuki", balas Hae-Won.
"Aku baik-baik saja. Bagaimana dengan mu? Bahasa Jepangmu sudah sangat lancar ya...", kata Yuki sambil menepuk kepala Hae-Won dan tersenyum.
"Yuki tersenyum!!??" Seluruh kelas terkejut melihat apa yang ada di depan mereka.
"Ada apa? Kau kira seorang penyendiri tidak bisa tersenyum? Aku juga manusia tahu", balas Yuki kesal.
"Sudah-sudah.. Sekarang mari kita mulai pembelajarannya", kata guru Yuki sambil menepuk tangannya.
Pelajaran di kelas Yuki pun dimulai.
Pada saat istarahat puluhan orang mengelilingi tempat Hae-Won sehingga Yuki harus menyingkir dari tempat duduknya.
Tersisa beberapa tempat duduk di pojok kiri belakang dan Yuki pun pergi ke situ.
"Hey apakah aku boleh duduk di sebelahmu?", tanya Yuki kepada satu orang di kursi ujung yang paling dekat dengan jendela.
"Ya silahkan"
"Eee.. Fujiharu bukan? Kau tidak pergi membeli makan siang atau pergi keluar kelas?", tanya Yuki kepadanya setelah duduk.
"Nama panggilanmu Yuki bukan? Panggil saja aku Itachi", jawabnya.
"Ohh baiklah"
"Aku tidak punya kegiatan di sekolah ini, jadi aku hanya duduk di sini menunggu pelajaran lainnya dimulai", jelas Itachi.
"Begitu ya...", balas Yuki.
"Tapi ini lumayan aneh. Dua penyendiri seperti kita bisa berbicara satu sama lain", ucap Itachi tersenyum.
"Ehh..?! Kau juga seorang penyendiri? Aku tidak pernah tahu", tanya Yuki terkejut.
"Ya. Kau tidak tahu karena kau terlalu sering menyendiri", jelas Itachi.
"Begitu ya.."
"Oh iya. Apakah kau ada bermain Vynx Online?", tanya Itachi kepada Yuki.
"Mmm.. iya"
"Pas sekali! Apa nama dari karaktermu? Supaya kita berteman", tanya Itachi girang.
"Namaku ReIN dengan huruf R, I dan N besar", jawab Yuki.
"Baiklah nanti saat pulang sekolah mari kita bertemu di Zecta", kata Itachi.
"Tapi apakah kau yakin? Aku masih level 2", tanya Yuki meragukan dirinya.
"Tidak apa-apa. Kau baru saja main bukan? Kalau begitu aku akan membantumu farming", tawar Itachi.
"Baiklah"
"Kalau begitu sampai jumpa nanti di Zecta", kata Itachi sambil keluar kelas.
"Ya"
Setelah beberapa menit berlalu, kerumunan di dekat Hae-Won mulai bubar dan akhirnya Yuki bisa duduk di tempat duduknya dengan tenang.
"Apa yang ditanyakan oleh mereka tadi?", tanya Yuki kepada Hae-Won.
"Bukan apa-apa. Hanya pertanyaan biasa", jawab Hae-Won yang kelelahan.
"Kuharap kau tetap kelelahan seperti ini terus agar aku bida tenang"
"Jahat sekali Opp- maksudku Yuki", ucap Hae-Won ngambek.
Pelajaran selanjutnya pun dimulai dan akhirnya waktu pulang telah tiba.
Yuki segera berjalan keluar gerbang dan pulang ke rumahnya setelah mengucapkan sampai jumpa kepada Hae-Won.
Sesampainya di rumah dia langsung tidur di Genesis dan login ke Vynx Online.
[Selamat datang kembali ReIN]
ReIN yang spawn di Zecta pun langsung mendapatkan pesan permintaan pertemanan.
[Anda mendapatkan Permintaan Pertemanan dari -Lucifer-]
"Lucifer? Bukan kah ini nama yang aku coba pakai dulu? Berarti Itachilah yang memakai nama ini", pikir ReIN.
ReIN pun menerima permintaan itu.
[Anda mendapatkan panggilan dari -Lucifer- di daftar teman anda]
[Apakah anda aka mengangkatnya?]
[Ya]
"Halo?"
"Halo Yuki. Kau sedang berada di mana?"
"Aku sedang berada di dekat air mancur di Zecta"
"Baiklah aku akan segera ke sana"
[Panggilan diakhiri]
5 menit ReIN menunggu dan akhirnya Lucifer datang.
"Hai Yuki.. maksudku ReIN", sapa Itachi alias Lucifer.
"Hai juga"
"Kalau begitu mari kita langsung mulai farming", ajak Lucifer.
"Ba-baik"
Lucifer pun mengeluarkan sebuah batu biru dan berkata, "Teleport: Volcano Plains"
Seketika ReIN terkejut melihat tempat yang di ucapkan oleh Lucifer. Volcano Plains atau Dataran Volcano adalah tempat monster berlevel tinggi berkumpul.
"Apakah levelnya bisa sampai membunuh monster di tempat itu?", batin ReIN.
Setelah itu mereka pun bertelepotasi ke tempat yang berbahaya itu.
"Baiklah aku akan mulai", ucap Lucifer dengan percaya diri.
Lucifer pun berlari ke arah satu Inferior Demon dengan level 30 sambil membawa dua pedangnya.
Dia adalah Swordman.
=====================================
[Inferior Demon] lvl. 30
HP: 100000/100000
=====================================
"Abyss Double Sword Techniques: Hell's Fire Slash"
[-125000]
Inferior Demon itu langsung tumbang setelah ditebas oleh Lucifer.
"Dia sekuat itu kah?", tanya ReIN terkejut dalam hati.
Lucifer pun kembali ke tempat ReIN.
"Hey Lucifer. Berapakah level mu?", tanya ReIN.
"Aku? Levelku 63"
Bersambung>>>