Steve dan Lyra menghela nafasnya lega karena bisa pergi meninggalkan Meilana. Kegigihan Meilana tidak akan berhenti, sampai ia benar-benar mendapatkan hati dan tubuh Steve seutuhnya. Steve sendiri risih dengan tingkah Meilana yang berlebihan apalagi saat ia berani menghina dan mengusir Lyra. Kalau pun Santo itu bukan Ayahnya, pasti sudah dari tadi ia pukuli sampai mati.
Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan pergi menuju supermarket. Karena Lyra sendiri sudah memohon-mohon ingin ikut Steve pergi bekerja dan itu tidak akan menjadi masalah. Karena Steve hafal Lyra itu orang yang seperti apa.
Tidak lama kemudian mereka berdua sampai di supermaket. Di supermarket, Steve dan Lyra disambut ramah oleh para karyawan dan penjaga supermarket. Untung saja, sampai tempat waktu kalau tidak entah apa yang sudah terjadi. 1 menit setelah Steve sampai, mobil ekspedisi itu datang.