"Tidak apa-apa Meilana, kami berdua sudah memaafkan kesalahanmu tadi," ujar Steve.
"Hah, akhirnya ... baik aku mau pergi sekarang," ujar Meilana melangkahkan kaki pergi meninggalkan kerumunan itu. Orang-orang banyak menilai bahwa Meilana lalukan itu salah.
"Nak jangan kemana-mana, ya. Sebentar lagi kita pulang," kata Santo.
"Terserah!" sahut Meilana tidak peduli. Santo menggeleng-gelengkan kepalanya dan menghela nafas kasar.
"Dasar aneh yang seperti dia itu, etikanya dimana sih. Masa anak perempuan sekurang ajar begitu, padahal kebanyakan anak laki-laki yang seperti ini, ternyata perempuan juga bisa ya," ujar Nico dalam hati.
Semuanya langsung bubar dan kembali seperti semula. Seperti yang sudah dikatakan oleh Nico sudah beberapa orang yang merekam kejadian tadi dan mengeksposnya di media sosial masing-masing. Taksi online yang dipesan Meilana pun datang. Ia segera naik ke dalam taksi menuju rumah Leona, sahabatnya. Mobil taksi itu melaju pergi meninggalkan lokasi tersebut.