Lyra bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju tempat cuci piring. Seperti yang ia katakan tadi, ia akan mencuci piring dan membersihkan rumah. Nico tersenyum memandang Lyra yang sibuk mencuci piring. Dirinya seakan merasa sudah menikah, dan masa depannya akan indah sekali.
Bayang – bayang halusinasi, mulai bermain di dalam kepalanya dan bahkan memikirkan sesuatu yang tidak penting dan aneh.
"Entah apa yang sudah dipikirkannya... ayo Lyra semangatlah... kamu pasti bisa," ujar Lyra dalam hati. Tidak lama kemudian, Lyra selesai mencuci piring. Nico berjalan mendekati Lyra, dan memeluknya dari belakang.
"Nico... apa yang kamu lakukan," ujar Lyra sedikit risih.
"Tidak apa – apa, aku hanya ingin sebentar seperti ini saja," ujar Nico menutup matanya.