Lyra mencoba menenangkan dirinya yang panik berat, ia tidak ingin mengharapkan adanya masalah atau apapun yang membuat harinya kacau seketika.
"Pokoknya aku tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi. Tidak boleh ada masalah hari ini," ujar Lyra dalam hati dan penuh tekad.
Ia segera mengganti pakaiannya secepat kilat agar bisa memberitahu Steve kalau sudah ada Meilana di perusahaan.
Di dalam ruang kerja, Steve masih sibuk mengurus kertas yang menumpuk di atas mejanya. Meilana yang kebingungan langsung mengetuk saja pintu ruang kerja Steve.
Mendengar ada seseorang mengetuk pintu, Steve langsung mendongakkan kepalanya, "iya... silahkan masuk, pintunya tidak dikunci," ujar Steve.
Meilana menekan gagang pintu dan masuk ke dalam. Betapa terkejutnya ia melihat Steve atas Ayahnya duduk dikursi itu.
"Kamu! Kenapa ada disini?" tanya Meilana sambil menunjuk - nunjuk kearah Steve.
