Lily adalah gadis pindahan dari indonesia.orangtuanya gadis lelah menghadapi kenakalan gadis itu.
Mereka memilih memindahkan Lily kerumah neneknya keluar negri dikota Z.
Berharap gadis itu akan lebih menurut pada sang nenek.
"Lily cepat turun Sam sudah menunggumu didepan!!!".
Derap langkah menuruni tangga terdengar nyaring hingga sang nenek mengingatkan agar gadis itu tak berlari saat ditangga.
"Aku pergi dulu nek,,bye!!".Lily mengambil sandwich yang sudah disiapkan neneknya dan berlari keluar.
"Minum dulu susunya!!".perintah sang nenek tak didengarkan oleh Lily.
Diluar pagar kayu rumah berdiri sam yang menunggu sedari tadi.
"Lama banget sih ly?!". gerutu Samuel akan keterlambatan Lily.
Lily mengabaikan Samuel."jadi cowok gak usah cerewet deh!!".
"Dingin tau ly,,,!!!".
"Cemen banget sih!!!laki bukan Lo??!".
Samuel sudah biasa dengan bahasa yang digunakan Lily saat bersamanya karna mereka sudah berteman sejak kecil.
Keduanya berjalan ditrotoar.salju menumpuk disepanjang jalan menuju tempat mereka belajar.
Sekolah berada tak jauh dari rumah Lily dan samuel hingga untuk sampai kesana keduanya cukup berjalan kaki.
Dikoridor panjang sekolah keduanya melihat seorang laki-laki yang biasa dipanggil Rico sedang menginjak buku teman sekelasnya.
Lily maju menendang keras perut Rico membuat laki-laki itu terhuyung kebelakang.
"SHITT,,,!!siapa kau!!?".
Rico berteriak didepan wajah Lily.
"Lo kalo mau jadi jagoan jangan disini!!".
Rico menatap bingung dengan ucapan Lily yang menggunakan Lo-gue dengannya.
"Apa maumu??!!".Rico mencengkeram kerah baju Lily.
Tanpa menjawab gadis itu memutar tangan Rico lalu membanting tubuh laki-laki itu hingga jatuh berdebum.
Lily berjongkok disamping tubuh Rico yang kesakitan."ini sekolah buat cari ilmu bukan buat cari babu,,kalo Lo lakuin ini lagi, bukan cuma tubuh bongsor Lo doang yang gue banting,otak Lo sekalian gue banting biar bener,ngerti Lo??!!".
Rico hanya mengangguk takut dengan gertakan Lily padanya.
Lily berdiri dan masuk kedalam kelas setelah menerima ucapan terima kasih dari teman sekelasnya yang telah ia tolong.
Sabuk hitam yang dimiliki gadis itu bukti bahwa ia tangguh dalam beladiri tersebut.
Tak hanya itu ia juga menggeluti taekwondo dan juga suka gaya bertarung bebas bersama temannya di Indonesia dulu.
Samuel berjalan dengan mengangkat dagu sombong pada teman-temannya karna aksi sahabta karibnya itu.
Sam merangkul bahu Lily."Ly ntar ngopi yuk?!!".
"Dimana?".
"Starbucks?".
"Traktir?".
"Siap,,,uang saku cair nih dari papa".
"Berangkaaaatt,,,,,,!!!!.ucap aqila semangat karna mendapat traktiran.
Samuel mendengus,punya sahabat satu kerjaannya minta traktir mulu.
👑👑👑
Disebuah danau semua orang berkumpul.sang tetua mendekati seseorang yang duduk dikursi besar dekat danau itu.
"Yang mulia,,ritual akan segera dimulai,,!".tetua tersebut menunduk hormat pada sang pemimpin negara.
"Lanjutkan,,,".ucap pemimpin yang tak lain adalah raja kerajaan tersebut.
ritual penyucian danau pun dimulai.
Lily mengecek ponselnnya,satu jam lagi dia dan Sam akan pergi ke Starbucks sesuai janji.
Gadis itu turun dari lantai atas kamarnya mencari sang nenek.
seluruh ruangan ia lihat tapi tak kunjung menemukan neneknya.
Lily mengetuk pintu kamar sang nenek.dirasa lama tak mendapat sahutan gadis itu membuka pintu kamar nenek.
"Nenek,,?".
Hening
Tak ada jawaban.bahkan kamar mandi juga kosong.
"Mungkin nenek pergi keluar,,,".
Ucap Lily pada dirinya sendiri.
Saat akan melangkah keluar,mata Lily tak sengaja melihat sebuah cermin serta buku terbuka dimeja nakas nenek.
Lily berjalan mendekat penasaran.diambilnya buku yang terbuka tersebut.
Tak satupun kata dari buku itu yang Lily pahami.
"Ya ampun mata gue perih liatnya,,ni angka apa huruf yak?susah bener dibacanya,,,gue mesti sembah sujud nih sama nenek kalo bisa baca beginian".
Pandangan Lily beralih pada sebuah cermin disana.
Dielusnya ukiran yang ada pada tepi cermin itu.
Bisa Lily lihat pantulan dirinya didalam cermin.tiba-yiba cermin menjadi buram dalam penglihatan Lily.
Tangannya yang berada dipermukaan cermin seolah disedot paksa.
Dalam sekejap tubuh aqila masuk kedalam cermin.masih dengan memeluk erat buku nenek yang dibawanya.
"Aaaaaaaa,,,,,,
Nenek Lily memperhatikan semuanya dari balik lemari.ini adalah rencana wanita tua itu.
"Pergila cucuku,,,,bantu dia menghilangkan kutukannya,,,".nenek berujar lirih.ada nada khawatir dalam setiap katanya.
Didalam cermin,Lily merasakan dirinya ditarik paksa kedalam pusaran dan dihempaskan keras kedalam sebuah air.
Didalam air tersebut,Lily melihat tubuh seorang wanita tenggelam didasar.karna takut Lily tak berani mendekat.
Gadis itu susah payah berenang naik kepermukaan.
Mencapai tepi,gadis itu merangkak terbatuk karna air yang masuk kedalam mulut dan hidungnya.
"Uhuk,,uhukk,,,
Hosh,,hoshh,,
Sriingggg
Lily menegang tatkala mata pedang berada dilehernya.gerak sedikit saja pasti leher gadis itu akan putus.
"Astagaaa,,,gak bisa kasih waktu gue buat ambil nafas apa yak,,,baru aja selamat dari maut eh,,sekarang dikasih malaikat maut,,,,".
Orang yang mengarahkan pedangnya pada Lily mendelik ketika dirinya disamakan dengan malaikat maut,seseram itukah dirinya.
"Bisa munggirin dikit gak pedangnya?kram nih leher gue,,tenang aja gue datang dengan damai,,!".
Lily mengacungkan dua jari tanda damai.berhasi,pedang itu diturunkan pemiliknya.
Lili bisa melihat jika dirinya sekeping oleh beberapa orang berpakaian prajurit.
"Lagi syuting film ya,,?".Lily bertanya pada dirinya sendiri.
Gadis itu menggaruk rambutnya kebingungan tentang dimana dia berada sebenarnya sekarang ini.
"Bawa dia keistana,,,!!".
Suara serak dan dalam menyentak keterbengongan lily.
punggung tegap seseorang yang belum gadis itu lihat bergerak menjauh diikuti beberapa orang yang juga berpakaian prajurit.
Lengan gadis itu diangkat paksa oleh dua orang disampingnya.
"Eh eh eh,,,lepas gue bisa jalan sendiri ya,,anjirr lepaaasss!!!?".
Berontakan Lily tak digubris keduanya dan tetap menariknya paksa.
Tbc.