Bus yang Pei Qiqi tunggu pun datang, dia kemudian naik ke dalam bus sambil menenteng tasnya.
Bus perlahan mulai berjalan, dia duduk di dalam dan menunduk, tiba-tiba mobil Tang Yu perlahan lewat…
Jendela mobil dibuka, dia menggenggam kemudi dan fokus menyetir, melewati bus yang ditumpangi Pei Qiqi.
Pei Qiqi tidak kembali ke apartemen Xiacheng, melainkan pergi dulu ke rumah sakit untuk menjenguk Pei Minghe.
Dia membeli seporsi sup dan membawa dua porsi bekal ke sana.
Begitu melihat Pei Qiqi datang, Pei Minghe yang awalnya sedang berbaring itu pun langsung bersemangat dan segera duduk, "Qiqi, kamu datang!"
"Ayah!" Pei Qiqi berjalan menghampirinya dan memapahnya.
Dia melihat ke sekitar, tak disangka bahkan satu orang suster pun tidak ada!
Pei Minghe tertawa, "Aku tidak apa-apa, baik-baik saja, aku dengar bibimu sudah menyelesaikan masalah perusahaan, aku senang sekali!"
Pei Qiqi hanya menjawab singkat.
Pei Minghe tidak memperhatikan keanehannya, dia pun berkata lagi, "Kalau bibimu tidak bercerita, aku tidak tahu kalau Pei Huan sudah menjalin hubungan dengan pria berlatar belakang keluarga yang kuat dan bagus, walaupun…"
Dia berhenti sejenak, raut wajahnya terlihat seperti menyesal, "Meskipun hal ini tidak terlalu terhormat, tapi pria itu sepertinya bertanggung jawab. Dua tahun lagi lulus langsung menikah saja!"
Pei Qiqi tahu yang dia maksud adalah Lin Jinrong, dia juga bisa menebak Zhou Meilin sudah membumbui ceritanya agar menjadi lebih indah.
Dia tidak menyangkal, kalau sudah ada hasilnya, bagaimana pun prosesnya sudah tidak penting lagi.
Yang paling penting adalah kegembiraan ayahnya.
Dia mengerutkan bibirnya dan tertawa, "Baguslah kalau sudah bisa diselesaikan."
Pei Minghe terdiam cukup lama lalu menghela napas, "Qiqi, ayah bersalah padamu!"
"Bagaimana mungkin?" Pei Qiqi menuangkan sup yang dibelinya, lalu menyuapi Pei Minghe, "Pei Huan punya kekasih, aku juga turut senang!"
Pei Minghe sudah bisa merasa tenang, suasana hatinya juga menjadi cerah.
Dia menyuapi ayahnya separuh mangkuk besar, lalu mulai berkata, "Ayah, aku sudah pindah keluar dari rumah, dan menyewa rumah dengan temanku."
Pei Minghe tertegun, bibirnya tegang, lalu ekspresinya terlihat tidak alami, "Qiqi, apa bibimu menindasmu?"
Pei Qiqi mengedipkan mata dan mendekat pada ayahnya, "Ayah, apa menurutmu aku mudah ditindas? Kapan bibi tidak marah saat menghadapiku?"
Pei Qiqi diam dan menjilat bibirnya yang tiba-tiba terasa kering, "Aku dan temanku mencari pekerjaan paruh waktu bersama, sebulan mendapat gaji empat ribu yuan, selain uang sewa rumah, masih bisa digunakan untuk makan."
"Begitu, ya? Tapi mahasiswa harus tetap fokus belajar, ayah bisa membiayaimu…" Pei Minghe masih tidak setuju.
Pei Qiqi menggenggam punggung tangannya dan tersenyum kecil, "Aku tahu ayah punya kesulitan sendiri."
Mata Pei Minghe berkaca-kaca, dia nyaris tidak bisa menahan air matanya.
Kehidupannya kali ini, satu-satunya kelemahannya adalah saat membuka usaha dia menggunakan uang keluarga Zhou Meilin sebanyak lima ratus ribu yuan. Setelah menikah, ditambah dengan masalah ibu kandung Qiqi yang diketahui oleh Zhou Meilin, membuat Zhou Meilin sering bersikap seperti duri yang menusuknya.
Dia tidak mengatakan apa pun, Pei Qiqi menggoyang-goyangkan tangannya, "Ayah, sekarang bukankah aku baik-baik saja? Lihat, wajahku merah merona, makanku juga banyak!"
Pei Minghe melihatnya sekali lagi, ada tatapan rindu di dalam matanya…
Wajahnya benar-benar mirip!
Beberapa saat kemudian Pei Minghe kembali sadar dari sikapnya yang lepas kendali, dia terbatuk pelan dan berkata, "Kalau begitu makanlah."
Pei Qiqi menjawabnya singkat, kemudian ayah dan anak itu tidak lagi berbicara.
Setelah makan, Pei Qiqi membereskan meja dan bersiap turun ke bawah untuk membuang sampah. Saat dia akan keluar, tiba-tiba Pei Minghe memanggilnya, "Qiqi!"
Pei Qiqi menoleh, Pei Minghe mengambil setumpuk uang dari bawah bantalnya, jumlahnya ada sepuluh ribu yuan.