Pada saat ini, Luo Qiao baru saja tiba di rumahnya. Sesampainya di rumah, seseorang dengan tatapan yang dalam melihatnya dengan acuh tak acuh.
Melihat orang tersebut Luo Qiao langsung terdiam membeku, dan pada detik berikutnya terdengar suara jeritan bergema di seluruh rumah.
"Aaaaa!"
Ming Siran mengenakan kemejanya dengan tenang di tengah kebisingan suara jeritan Luo Qiao. Dengan jari-jarinya yang putih dan ramping, ia mengancingkan bajunya perlahan dari bawah hingga ke atas, dan posturnya terlihat tenang.
Karena suara jeritannya itu terdengar sangat menggemparkan, tidak lama kemudian pelayan pun datang dan bertanya, "Ada apa, Nona?"
Luo Qiao menunjuk pria tampan yang ada di depannya, dan berkata dengan marah, "Bagaimana dia bisa ada di kamarku?"
Apalagi belum memakai baju!
Pelayan itu melirik Ming Siran dan ragu-ragu, "Uh… Itu…"
Ming Siran memakai arlojinya dan tanpa mengangkat kelopak matanya ia berkata, "Lebih tepatnya, ini adalah kamarku."
Luo Qiao, "???"
Ming Siran berjalan melewatinya, dan melangkahkan kakinya yang panjang untuk turun ke lantai bawah.
"Ming Siran, berhenti!"
Telepon di sakunya tiba-tiba berdering, dan Luo Qiao langsung menjawab, "Halo? Ayah! Mengapa bajingan Ming Siran ini ada di rumah kita? Bagaimana kamu bisa memasukkan hewan liar seenaknya kemari?"
Pria yang duduk di meja makan itu mengangkat kepalanya dan menatapnya dengan dingin. Luo Qiao kembali menatapnya tanpa menunjukkan kelemahan sedikit pun.
Tidak tahu apa yang dikatakan orang di ujung telepon, wajah Luo Qiao pelan-pelan berubah. Ia menutup telepon dan berjalan beberapa langkah mendekati Ming Siran, bertanya dengan tidak percaya, "Kamu sudah membeli rumahku?"
Pria itu berkata dengan ekspresi yang datar, "Sudah setengah tahun lalu."
"Apakah kamu sudah gila?"
"...."
Ming Siran mengambil sumpit dan tanpa mendongakkan kepalanya melihat Luo Qiao ia berkata, "Aku mendengar dari paman, kamu berencana untuk mundur dari dunia hiburan dan masuk ke perusahaan, dan akhirnya kamu tidak bisa masuk dunia hiburan lagi deh?"
Tanpa menunggu Luo Qiao selesai berbicara, ia melanjutkan, "Pada awalnya, kamu mengatakan kamu tidak akan menggunakan kekayaan keluarga Luo untuk masuk ke dunia hiburan. Lalu sekarang ini kamu sedang dihujat oleh masyarakat, ya?"
Luo Qiao, merasa hatinya seperti ditusuk saat mendengar Ming Siran berkata seperti itu kepadanya, kemudian ia pun langsung berlari ke arahnya, "Akan kucekik kamu!"
Ming Siran tertawa dengan suaranya yang seksi, sambil menatap lurus ke arah Luo Qiao dengan tatapan yang gelap.
Pria itu mengenakan kemeja putih dengan fitur wajah yang sangat bagus dan alis yang sangat indah, ia menatap lurus ke arahnya, dan seketika jantung Luo Qiao berdetak sangat kencang. Ketika Luo Qiao sudah hampir dekat dengannya, Luo Qiao segera mundur kembali, dan berkata dengan marah, "Kamu membuat tanganku kotor!"
Ming Siran menatapnya selama beberapa detik sambil menggerakkan ujung mulutnya.
Jika berbicara tentang hubungannya dengan Ming Siran, dan menelusuri kembali ke masa kecilnya. Mereka dulu adalah sepasang kekasih dan teman masa kecil. Ming Siran kini tumbuh menjadi pria yang lebih mempesona. Ia sering menarik perhatian para wanita seperti kupu-kupu dan lebah. Sebagai orang yang menyukai orang berparas tampan, Luo Qiao seperti seekor kelinci yang menatap rumput terindah di pagi hari.
Ia mulai kenal dengannya saat masih di bangku sekolah menengah pertama.
Banyak orang yang mengatakan bahwa perasaan kasih sayang selama masa sekolah adalah yang paling murni dan paling berharga. Mereka berpacaran selama delapan tahun dari kelas tiga SMP hingga mereka sudah berkuliah di universitas, tetapi pada akhirnya mereka bertengkar dan putus dengan cara yang tidak baik. Sejak saat itu, semakin melihatnya Luo Qiao semakin merasa tidak senang. Ia bahkan lebih suka menganggap Luo Qiao sebagai seorang musuh yang iri, daripada seorang mantan pacar.
"Berapa uang yang kamu bayar untuk membeli rumah ini, aku akan kembalikan padamu."
Pria itu tertawa sinis, ia dengan elegan mengangkat sumpit dan makan sembari berkata, "Kamu kira aku kekurangan uang?"
Luo Qiao merasa tidak paham dengan ucapan Ming Siran kepadanya, "Apakah kamu sakit, mengapa kamu membeli rumahku?"
"Mungkin lebih baik jika berkata, kenapa Ayahmu menjualnya padaku?" Ming Siran mengangkat kelopak matanya dan menatap Luo Qiao dengan tatapan yang dingin.
Mendengar Ming Siran berkata seperti itu kepadanya, seketika Luo Qiao langsung tersedak dan batuk-batuk.
Ayah Luo sangat menyukai serigala berbulu domba ini, dan melakukan segalanya untuk menyatukan mereka setelah putus. Bahkan Luo Qiao sampai repot-repot pergi ke luar negeri, tinggal di sana selama dua tahun, dan tidak ingin bergabung dengan perusahaan keluarga setelah kembali, sehingga ia pun terjun ke industri hiburan.
Tidak ada yang menyangka, ternyata ayahnya justru melakukan hal tidak terduga seperti ini di belakang!
Luo Qiao bertanya pada Ming Siran dengan sikapnya yang dingin, "Katakan, kamu ingin apa untuk membuatmu mau pindah rumah ini?"
Ming Siran meliriknya, "Sepertinya akan lebih baik jika kamu ambil kopermu dan pergi sekarang."