Sudah beberapa hari berlalu sejak kakek mengajariku skill «Transform» untuk berubah wujud menjadi Naga, Namun diganti oleh mama... Hari ini seperti biasa aku berlatih untuk mengontrol mana sendirian karena... Mama ada pekerjaan lagi
Yah, karena sering terjadi kecelakaan seperti membakar halaman, bangunan, bahkan aku bisa saja menghanguskan danau ini, jadi semangat berlatih!
*Traak*
"Hmm?"
Di saat aku masih berlatih aku mendengar suara dahan pohon yang terinjak, dan aku juga merasa di perhatikan untuk waktu yang lama, tampa pikir panjang aku pun berbalik dan menggunakan skill Deteksi untuk memastikannya
Dan benar saja aku merasakan ada sesosok kehadiran yang mendekat dan... Bisa di bilang itu seukuran dengan anak kecil?
Aku pun mulai berbicara padanya sebelum dia semakin mendekati ku
"Siapa di sana?" Tanyaku dengan skill intimidasi
"Uggyaaa!!!?"
Eh? "Ugya?" apa itu bahasa asing?
"Cepat keluar! Jangan sembunyi lagi!"
"Eheheh~ aku ketahuan ya?"
Saat sosok itu mendekat dan menampakkan wujudnya ternyata... Dia seorang Anak Kecil?
Yap, dia anak kecil... Dan dia lumayan imut dengan rambut berwarna pink dan mata hijau yang terlihat familiar
"Kenapa ada anak kecil di sini?"
"A-aku bukan anak kecil!!"
Tidak, kau seorang anak kecil
(Author: Hayo... Sherly, liat kemana hayo...)
Sepertinya bocah ini tidak berbahaya, itu karena aku tak merasakan ancaman darinya dan juga aku bisa merasakan bahwa dia memang seorang bocah yang lemah (?)
"Eh? Padahal kau memang anak kecil, kan" kataku sambil sedikit menggodanya
"Ugh! Kalau aku anak kecil, berarti kamu seorang BAYI!!!"
"Siapa yang kau panggil bayi!? HAH!!?"
"Tentu saja Sherly!"
"Eh? Tunggu, Kau tau namaku"
"Umu! Tentu saja!" dia berkata sambil mengedepankan dadanya yang miskin itu
"Jadi... Kau siapa?"
"Hehe, coba tebak siapa aku~"
"Penyusup?"
"Kasarnya! Aku bukan Penyusup!!!"
"Orang nyasar?"
"Ya ya ya benar sekali, aku orang nya--Aa!! Aku bukan orang nyasar!!"
"Lalu siapa?"
"fufufu... Baiklah kalau kau tidak bisa menebaknya akan kuberitahu! Hormatilah aku! Seganilah aku! Aku adik perempuan dari sang penyihir Lava dari klan naga api... Aku adalah Naraya Frits!"
Hmm? Sepertinya gak asing? Marga Frits? Dan kalau tidak salah kuingat penyihir lava itu adalah...
"Ah, maaf"
"Bagaimana? Takutkan?"
"Tidak, bukan itu maksudku"
"Eh? Lalu kenapa minta maaf?"
"Ya... Aku tetap tidak tau siapa kamu"
"Begitukah~ jadi kamu ti- eh? EEEeeeeh!? Benaran tidak tau siapa aku?! Coba perhatikan baik-baik pasti kau teringat seseorang, kan? Kan?"
"Yah... Begitulah tapi, aku merasa familiar dengan marga Frits"
"Eeh!? Ayolah coba ingat baik-baik!! Coba– UH! HUWAAAA... HUUHUUHUU!"
"Eh?"
Eh!? Kenapa dia malah mulai nangis? Dan juga suaranya keras sekali!!
"UWAAAAAAAH!! UUUU–"
"Berisik sekali! Bisa diam tidak!? Kamu bukan anak kecil, kan!"
Dia mengabaikanku dan suara tangisannya makin keras... AAaaaaaaah nyerah!!!
Tiba-tiba saat dia masih menangis dengan lantangnya, ada seseorang di belakangnya lalu...
*Buuk!*
"Ugh-!"
"Berisik tau!!!"
Ah... Dia memukulnya dan itu sepertinya di pukul dengan keras, apa dia baik-baik saja? Tapi berkat itu dia berhenti menangis lagi
"Huh! aku dari tadi cari kamu, kemana saja? Hah!?"
"Ugh-!? O– Onee-chan!?"
Eh? Itukan... Agness!?
Pantas saja aku merasa gak asing dengan marga Frits dan julukan penyihir lava, ternyata dia kakak perempuannya
Meski Agness memiliki rambut merah menyala dan rambut Naraya berwarna pink, tapi warna mata mereka sama yaitu, Hijau seperti batu Zamrud
"Selamat sore nona Agness"
"Ah! Selamat sore, Tuan Putri!"
Dia langsung menundukkan kepala secara spontan
"Santai saja~"
"Baik!"
Kau masih kaku, tahu!
sedangkan Naraya masih bengong karena tidak percaya dengan perubahan sifat Agness saat berbicara denganku
"Eh- ah! Sherly apa ini sifat kakak saat bekerja?" Naraya berbisik kepadaku
Ah, sepertinya dia sudah sadar...
"Yap, memang berbeda seperti biasanya?"
"Benar, kakak biasanya itu tomboy dan juga selalu ngomong ka– ugh!?"
*Buuk*
Ah, kena pukul lagi~
"Ugh!, Onee-chan kenapa, sih?!"
"DIAM!"
"Ta-tapi, benar, kan?"
"Sudah ku bilang, DIAM!!"
"B-baik!"
"Maaf tuan putri, apakah adikku membuat masalah pada anda?"
Bukankah tadi aku suruh santai saja? Kenapa masih formal gini?
Naraya kelihatan panik dan sepertinya dia mengisyaratkan dengan gerakan yang aneh
"Tidak, dia hanya mengganggu saat aku latihan saja"
"...Ugh!"
Aah... Sepertinya Naraya berusaha kabur
"N A R A Y A!"
"MAAFKAN AKU!!"
naraya pun lari dengan sekuat tenaga meninggalkan aku dan agness
"Cih! Dia lari, kah... Kalau begitu saya pamit undur diri, tuan putri"
Barusan dia bilang "Cih" kan?
"Silahkan"
"Baiklah"
Dia pun buru-buru mengejar Naraya yang sudah jauh dan meninggalkanku sendirian
Akhirnya tenang juga, tapi sebentar lagi sudah mau malam, apa boleh buat.... Lebih baik pulang sebelum di marahi Mama.
Saat malam setelah pertemuan dengan Naraya, mama berkata agar aku akrab dengannya, karna hanya sedikit yang memiliki anak seumuran denganku terutama yang perempuan disini
Jadi dengan terpaksa, aku berusaha untuk akrab dengan Naraya tapi... Dia adalah tipe orang yang ku benci!! Dia selalu mengikutiku kemana saja (bahkan ke toilet!) dan selalu memamerkan prestasi keluarganya meskipun dia gak ngerti apa yang sedang dia bicarakan!!.
Dan...
Sudah seminggu lebih sejak aku bertemu dengan Naraya, dan dia masih juga suka menyusup ke tempat latihanku, meski berakhir dengan pukulan kepala dari Agness.
Terkadang dia juga minta aku untuk mengajarinya sihir tapi... Kutolak!! Karena ada Agness yang sesuai dengan atribut element utamanya yaitu Api sedangkan aku, sama seperti mama yaitu, Es! Jadi atribut kami sangat berlawanan satu sama lain.
Yah, Sebenarnya aku juga bisa sihir apai... Tapi merepotkan mengajarinya
===
(Pov. Naraya Frits)
Hari ini seperti biasa aku pergi bermain ke tempat Sherly untuk melihatnya berlatih, aku jadi terbiasa melihat dia sedang latihan dengan serius dan aku pun akhirnya jadi ingin ikutan latihan bersamanya
Entah kenapa saat aku bersama dengan Sherly, aku jadi merasa bahwa aku akan selalu aman jika bersamanya, dan juga dia memiliki paras yang sangat imut yang akan membuat hati orang yang melihatnya akan merasa nyaman dan ingin selalu di dekatnya untuk melindunginya.
Aku penasaran kenapa sherly selalu berlatih dengan serius, dan saat aku bertanya padanya dia berkata...
"Entahlah, aku gak terlalu memikirkannya"
"Eh!? Serius!? Sherly kamu itu sangat kuat tahu! Bahkan kamu saat ini mungkin bisa menang dari para penjaga istana dengan mudahnya!"
kataku tak percaya dan menjelaskan apa yang mungkin dia bisa perbuat
"Masa? Tapi kalau boleh jujur aku gak terlalu ingin jadi kuat, aku hanya ingin punya kekuatan yang cukup untuk melindungi diriku sendiri di dunia luar sana dan orang yang aku sayangi"
"Dunia luar? Apa kamu ingin meninggalkan Yggdrasil? jadi petualang?"
"Hmm... Mungkin? Aku juga tak tau di masa depan akan terjadi apa, tapi..."
"Tapi?"
"... Tapi, yang ku tau adalah aku yang sekarang memiliki tanggung jawab yang besar, jadi aku cepat atau lambat harus meninggalkan Yggdrasil untuk sementara, sambil mencari ilmu dan pengalaman agar bisa menjadi pemimpin yang ideal bagi klan ras"
"UUUUuuuu!!! Sherly, aku akan mendukungmu!"
"memang kamu ngerti apa yang tadi aku bicarakan?" Dia berkata sambil menyindirku
"hehehehe~ Tentu saja, Tidak!"
aku memang sama sekali tidak paham apa yang dia bicarakan tapi aku yakin maksudnya itu baik dan itu demi kepentingan ras.
"Sudah kuduga. Pfft- hahahaha..."
Sherly tertawa!!?? Ini pertama kalinya! Saat biasa saja dia sudah menawan tapi saat dia tertawa dia lebih mengemaskan!!
"pfft- Hahahahah..." aku pun ikut tertawa
Aku berharap Momen bahagia ini terus berlanjut tapi, aku merasa ada hawa panas dari belakangku, dan benar saja...
"N A R A Y A"
*Bruuk!*
"–Gah!"
"aku mencarimu kemana-mana NARAYA!!" suara yang familiar bagiku, dan itu memang kakak perempuanku, Agness
"Ugh- Onee-chan!!"
"Tak apa Agness, aku hanya ingin mengajak Naraya mengobrol" kata Sherly yang ingin menahan amarah kakak
Sherly kau adalah dewi pelindungku!!!
"Tap-"
"HMM?"
Sherly sedikit lebih menyeramkan dengan senyumannya daripada amarah kakak, Ok! Mulai sekarang jangan buat Sherly marah! Pasti!
"Baiklah, jika itu kata tuan putri" dan kakak pergi menjauh
"Sherly! Terima kasih!" aku pun mulai memeluknya
Aaah... Aroma tubuhnya sangat wangi~ dan kulitnya sangat lembut
Dan saat aku masih mengagumi apa yang sedang ku peluk, Sherly mulai bicara...
"Nee... Sampai kapan kamu ingin memelukku seperti ini?" dia berkata sambil tersenyum tapi tidak dengan matanya!!
"Agh-! Maaf, aku kebablasan, hehehe... Oh iya! Sherly aku jadi penasaran dengan tingkat statusmu"
aku berusaha untuk mengganti topik
"Jangan harap kamu bisa mengalihkan pembicaraan~"
Hawanya jadi dingin!?
"Gak kok, aku beneran penasaran!"
"fuuu~ baiklah"
Aku berhasil!!
"Tapi! Sebelum kau lihat statusku, aku harus lihat dulu statusmu!"
"Hmm? Tapi kita tidak ada bila kristal"
"Tenang, aku bisa skill Appraisal"
"Huh!?"
Skill «Appraisal» bagi orang sepertiku, itu skill yang hampir mustahil untuk di kuasai! Karena... Jujur aku benci mengakuinya tapi aku ini SEDIKIT bodoh!! Dan aku malas melihat atau mendengar penjelasan yang panjang.
"Sherly, jangan-jangan kau..."
"Yap, aku sudah melakukannya"
Naraya hanya bisa berkedip cepat mendengar itu
"Kalau begitu aku mulai, ya? Appraisal"
Dan mulai muncul cahaya yang bersinar dan menghasilkan sebuah papan menu yang sedikit transparan, dan isinya...
=====
«STATUS»
Nama: Naraya Frits
Kelamin: Perempuan
Ras: Dragonoid
Level: 1
Usia: 8
Job: - None
Tittle: - None
•Stats:
Hp: 200
Mp: 350
ATK: 300
DEF : 450
M.ATK : 521
M.DEF: 511
STR: 230
CRIT: 320
AGI: 110
VIT: 233
LUk: 89
•Skill:
-none
=====
Waah!! Hebat! Jadi ini status awalku? Aku memang jenius!
(Author: harusnya bulan depan diadakan upacara Gift... Tapi berkat Sherly, Naraya gk perlu ngantri 😅 ... dia kan udah ngecek, dan juga Naraya lom bisa mengatur mana jadi skill kosong)
Tapi entah kenapa raut wajah Sherly sedikit bermasalah?
"Aneh, apa skillnya rusak?"
Ah! Aku mengerti! Sepertinya dia gak terima bahwa aku ini kuat
"Tidak rusak, kok... Hehehe"
"Benarkah? Tapi..."
"Em? Tapi?"
"... Tapi kenapa statusnya sedikit sekali?"
Hmm... Eh? Apa tadi dia bilang? Sedikit? Statusku sedikit!!?? Eeeeh!!?
"Eeeh!? Memangnya statusmu semana?" tanyaku
"hmm? Statusku itu segini... Appraisal!"
Layar menu muncul di depan sherly dan... Aku kembali berteriak
"Eeeeh!?!? Ini beneran!?"
"Ya"
"Beneran statusmu!?"
"Yap, masa gak percaya padahal kamu sudah melihatnya"
Aku melihat apa yang seharusnya tidak kulihat...
===
Saat aku dan Naraya sedang membandingkan perbedaan status kami.
"Ugh! Ini benar-benar tidak masuk akal!"
"Menurutmu juga begitu?"
Naraya masih terlihat tidak percaya apa yang dia lihat sendiri, statusku yang ada di depan matanya dengan nilai yang tak masuk akal
Tapi, ini sudah lama juga aku tidak melihat statusku, dan sepertinya sudah ada banyak angka dan skill yang bertambah.
=====
«STATUS»
Nama: Sherly Arks Yggdrasil
Kelamin: perempuan
Ras: Dragonoid
Level: 3
Usia: 6 tahun
Job: - Mage
Tittle: - Princess of Dragonoid
- Reincarnated from AnotherWorld [Hidden]
- Introvert Princess
- Super Geniuss Like a Monster
•Stat:
Hp: 150.000
Mp: 10.500
ATK: 1.000
DEF : 1.200
M.ATK : 1.050
M.DEF: 1.050
STR: 1.200
CRIT: 1.100
AGI: 1.800
VIT: 1.700
LUk: 1.048
•Skill:
- Auto Perfect Copy
- Appraisal
- Transforms
- Teleport
- Ultra Recovery
- Intimidation: Fighting Aura
- Water magic: Water Ball
- Water magic: Water Cannon
- Water magic: Water Slash
- Thunder magic: Thunder Lance
- Fire magic: Fire Ball
- Wind magic: Tornado
- Wind magic: Wind Slash
- Wind magic: Wind Impact
- Ice magic: Ice Lance
- Intermediate Water magic: Tsunami-medium
- Intermediate Thunder magic: Lighting Step-medium
- Summons magic: White Sharks
=====
Seperti biasa, aku juga masih gak percaya bahwa itu statusku sendiri juga...
Meski sudah ada banyak skill yang muncul dan semakin banyak penjelasan tertulis mungkin karena levelku sudah meningkat
Level dan statusku naik perlahan karena aku sering melatih fisik dan sihirku, juga aku membaca banyak buku membuat pengetahuanku lebih luas. Jadi bukan hanya membunuh monster saja yang akan mendapatkan EXP, meskipun ada cara lain tapi itu mempunyai kekurangannya yaitu, memakan banyak waktu
Tapi di statusku sepertinya ada yang janggal...
Hmm? Hmmn!!?
T-tunggu sebentar! Umurku 6 Tahun!!? Eh!? Itu berarti... Hari ini, hari ulang tahunku?!
"Huh? Kenapa sherly?"
Naraya sadar kalau aku sedang memikirkan sesuatu
"Ah! Tidak ada, aku mau pulang dulu! Bye~"
"Ah! Sherly tunggu aku!"
Ketika aku ingin pulang entah kenapa Naraya berusaha mencoba untuk menghentikan dan memperlambatku, tapi itu malah membuat aku jadi semakin penasaran
"Ngh— Sherly jangan kembali dulu yah? Kita berlatih saja atau bermain, ok?"
"Tidak, hari ini aku mau istirahat saja!"
Gerbang sudah mulai terlihat, tapi para penjaga saat melihatku mulai bertingkah aneh
"Mu? Ada apa? Kalian terlihat panik"
"Pu-putri, sudah pulang? Tidak ada Apa-apa kok~" (penjaga A)
"Ya, itu benar! Kenapa putri tidak melanjutkan latihan saja?" (penjaga B)
"Ayo kita kembali saja Sherly, tuan Penjaga juga pasti sedang sibuk"
Muumuu?... Mereka sepertinya berkerja sama tapi, kenapa? Meskipun aku tidak merasakan suatu ancaman, tapi aku PENASARAN!!!
"Buka gerbangnya"
"Eh! Tapi no—" (Penjaga A)
"Tidak ada tapi-tapian! BUKA GERBANG SEKARANG JUGA"
aku sambil mengeluarkan aura mengancam
[Skill «Intimidasi» telah naik tingkat menjadi lvl.15]
Hah? Skill ini naik level lagi?
Masa bodoh dengan itu!
*Gulk* (Penjaga A,B)
Tapi, Efeknya lumayan juga buat menakuti orang dewasa...
"Tapi kami di perintahkan oleh baginda untuk mencegah anda ma—" (Penjaga B)
*Bruuk!*
"Dasar bodoh! Baginda menyuruh kita untuk merahasiakannya!" bisiknya kepada Penjaga B
"Papa? Kenapa?"
"Ah! Gawat!" Naraya sedikit gemetaran
"Hamba juga tidak tau alasannya" (Penjaga A)
"Hmmm~ Baiklah, kalau kalian di perintahkan papa agar aku tidak masuk sekarang, apa boleh buat..."
"""Fyuuuuuh~""" (Naraya + A,B)
Mereka merasa lega terlalu cepat!
Dengan santainya aku menarik nafas panjang "Hnnng... Hup!"
Dan melompat melewati tembok pembatas
"""Ah? Eeeeeh!!?""" (Naraya + A,B)
*Tuph*
Saat aku mendarat dengan aman dan berlari masuk ke ruangan aku bisa mendengar suara ratapan yang menyedihkan
""Ah! Gajiku akan di potong!"" (A,B)
Dan saat aku sampai di depan pintu, aku mendengar banyak suara orang yang sedang sibuk (?)
*Kreeeek~ Baam!*
Saat aku perlahan membuka pintu dan masuk ruangan, aku melihat banyak pelayanan sedang mondar-mandir dengan tangan penuh aksesoris
"Eh? Putri? Putri Sherly!!?" (Pelayan A)
Dan tepat seorang pelayan melihatku ekspresinya seperti sedang melihat hantu dan mulai berteriak
Suasana mulai canggung dan sepi untuk sesaat dan...
"""Nona Sherly!?""" (All Maid)
Eh, kenapa mereka sekaget itu?
Dan aku lihat ada sebuah sepanduk besar yang bertuliskan [Selamat Ulang Tahun putri Sherly]
"Eh! Ini?"
"Ah~ sepertinya kejutannya gagal?" Suara yang lembut dari lantai 2 dan itu adalah suara Mama
"Kejutan apa?"
"Kejutan apalagi, kalau bukan kejutan untuk perayaan ulang tahun. Ah! Dan juga, Sherly kau harus siap-siap"
"Hmm? Untuk apa?"
"Karena hari ini akan banyak orang berpengaruh di Yggdrasil dan orang-orang yang dari luar akan datang~"
"Eh!?"
"Jangan mengeluh! Hari ini hanya beberapa orang yang paling berpengaruh yang akan datang..."
"Baiklah"
===
Malam pun tiba, saatnya merayakan pesta ultah ku... Banyak yang terjadi tadi siang dan untungnya para penjaga yang mencegahku masuk tadi tidak dipotong gajinya .
Malam ini aku memakai gaun pendek berwarna biru gelap (malam) dengan rambut yang ujungnya diikat.
Saat aku keluar dari kamar dan memasuki ruang pesta, semua perhatian tertuju padaku
Semua orang bergumam "Cantiknya" dan "Seperti dewi" bahkan ada yang hanya takjub dengan memandangiku
Tapi kalau boleh jujur, aku masih kalah dengan pesona mama! Terutama bagian "itu"!.
Karena aku ini anaknya, cepat atau lambat aku akan sepertinya, itu pasti!
Aku masih kagum dengan pesonanya
Seperti yang di harapkan dari Mama!
Mama sadar bahwa aku dengan serius menatapnya.
"Hm? Kenapa?"
"T-tidak ada!"
Aku gak bisa bilang bahwa "aku kagum dan iri dengan (itu)mu!" kan?
Jadi papa mengalihkan perhatian dengan menyambut para tamu.
*Tlank tlank* Papa memukul gelas dengan sendok agar dia menjadi pusat perhatian
"Terima kasih, untuk para tamu sekalian yang sudah datang kemari. Untuk merayakan pesta ulang tahun putri kami, Sherly"
Aku menyadari bukan hanya kami (Dragonoid) saja disini... Ada Elf, Dwarf, Beastkin, dan... Malaikat?!
"untuk para tamu sekalian silahkan dinikmati hidangan di pesta ini~" lanjut mama
Para tamu dengan senang hati menikmati jamuan, ada yang hanya makan saja seperti Naraya dan Agness
(Author: ternyata mereka seorang tukang makan (|||゚д゚) !?)
ada beberapa orang sedang asik berbincang dan juga berdansa
Karena banyak orang mulai cari perhatian denganku, jadi aku pergi dari ruang pesta dan menuju taman bunga. Tempat biasa aku makan cemilan
Hmm... Malam yang indah, dan tidak ada pesawat yang terbang menggangu— ah!? Pesawat? Apa itu? Sepertinya tidak a–AGH!!! Sial! Kenapa harus sekarang!? Ayo lupakan soal ini dulu.
Saat aku masih mengagumi langit malam yang indah, ada seseorang yang mendekat
"Siapa di sana?"
"..." Orang tersebut tidak menjawab dan hanya terus berjalan kesini
Dia mengabaikan ku? Jadi biar kutebak...
"Naraya, apa itu kau?"
"..."
Hmm?, dia masih mengabaikan ku
Lalu saat sesosok itu menghalangi sinar bulan, aku melihat anak laki-laki yang berumur kisaran 10 tahun berada di depanku.
Dia tersenyum, dan berkata
"Salah, aku bukan nona ke-2 dari keluarga Frits"
"siapa kau!?"
"Aku? Aku adalah tunangan mu"
Hou... Jadi dia tunanganku... Hmm!? Eh? Dia bilang apa tadi? Aku tidak salah dengarkan?
"Maaf? Sepertinya telingaku sedikit bermasalah... Bisa kau ulangi?"
"Tentu, apapun untuk tunangan tercintaku"
Iyuueh! entah kenapa aku merasa jijik mendengar itu
(Author: me to'-')/...)
"Jangan bercanda denganku!"
"sayang, aku sedang tidak bercanda aku adalah tunangan mu"
Dia masih tersenyum. Dibawah sinar bulan yang terang, senyuman itu membuatku merinding karena jijik!
Eh? T-tunggu sebentar!! Tunangan? Aku punya tunangan!!?
...
"Tunangan"
Kata tersebut berasal dari anak laki-laki berumur kisaran 10 tahun yang berada di hadapanku ini
membuatku diam dan membeku
Jujur saja, aku takut...
Terutama ketika wajahnya saat tersenyum seperti itu...
...senyuman itu, senyuman yang seperti seekor predator yang sudah menangkap mangsanya, yang didalam otaknya hanya tau "jika aku serius, dunia dapatku dominasi"
Aku takut sampai membisu... Dan mulai berteriak dalam pikiranku dan berdoa untuk apa yang terjadi ini cuma sebuah MIMPI BURUK!!
"Kau pasti bohong!" kataku
Tapi sayangnya itu semua nyata
"Tidak~ itu memang benar, bahwa kau dan aku adalah sepasang kekasih"
"Tapi papa dan mama tidak pernah bilang bahwa aku punya tunangan!"
"Fufufu, itu karena besok kamu akan di beritahu oleh mereka!" Senyumannya semakin melebar, seperti seekor binatang yang siap menyantap daging kapan saja
"Ah! Aku baru ingat, kamu tidak tahu siapa nama ku, kan?"
Sherly hanya bisa mengangguk
"Namaku adalah Brayn, Brayn Javelin"
Dengan senyuman sinisnya dia melangkah pergi, dan saat sosoknya hilang menjauh akhirnya aku bisa bernafas kembali
Tepat saat kesadaranku mulai kembali. Yona datang mencari ku "Nona! Aku sudah mencarimu dari tadi"
Yona datang menghampiriku
"ma-maafkan aku"
"... Hmm? Nona, kenapa wajahmu pucat?"
Dia menyadari bahwa sepertinya ada yang aneh dariku, lalu dia membawaku kehadapan mama
===
Lectysia... Mama setelah selesai berbincang dengan para bangsawan, dia terlihat agak lelah tapi masih mempesona.
Saat mama melihatku dia langsung sadar ada yang berbeda dariku
"Sherly... ada apa? Apa kamu sakit?"
Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku untuk meresponnya
"Apakah sesuatu telah terjadi?"
Saat pertanyaan itu muncul aku mulai kembali memucat
"... Bisa cerita?"
Sekali lagi aku hanya bisa mengangguk
"Baiklah, ayo ke ruangan lain" Kami pun pindah ruangan dan tentu yona ikut bersama kami untuk menyajikan minuman.
Aku menceritakan apa yang terjadi tadi di kebun antara Brayn dan aku.
Mama mendengar dengan serius sambil menahan amarahnya
Setelah aku selesai menceritakan semuanya aura membunuh keluar secara serentak dari mama.
"BOCAH KURANG AJAR ITU! SEJAK KAPAN DIA JADI TUNANGAN PUTRIKU!?"
Sepertinya mama juga tidak tahu kalau aku memiliki tunangan
Dan mama berdiri keluar ruangan...
"...aku akan mencari Arga"
Aku dan yona tidak bisa bereaksi dan hanya bisa melihat mama keluar dari ruangan.
Setelah mama bertemu papa dan menceritakan semuanya, papa juga marah sedangkan kakek yang dari tadi berdiri di pojok ruangan sambil menguping juga terlihat sedikit kesal... Sejak kapan kakek disana!?
"Hmm..."
"Apa yang sedang kau pikirkan, ayah?" tanya papa
Kakek sedang berpikir tentang topik ini, dan berkata... "Menurut mu apakah ini tidak aneh?"
"Tentu saja ini aneh! Bagaimana bisa bocah ingusan itu mengaku bahwa dia adalah tunangan putriku!?"
"Itu benar, tapi bukan itu maksudku"
"Eh? Maksudnya?"
"Coba kau pikirkan, bagaimana seorang bangsawan tingkatan baron dengan lancang mengakui bahwa dia adalah tunangan dari keluarga kerajaan"
(Author: baron tingkatan terendah dalam hierarki bangsawan)
"Itu bisa mengakibatkan hukuman atas menyinggung keluarga kerajaan!" sahut papa
"Itu benar..."
"Tapi kenapa dia begitu berani? Padahal setahuku di rumah baron Javelin, mereka belajar mendisiplinkan diri dengan keras"
"Itu yang membuatku juga penasaran, tapi ada 2 kemungkinan yang dapat ku pikirkan"
"Apa itu?"
"Pertama, bocah itu memang bodoh untuk melakukan hal tersebut"
"Umu, lalu kedua?"
"Kedua, ada seseorang yang ingin menghancurkan keluarga Javelin"
"Eh? Tapi, siapa?"
"Itu yang jadi masalahnya, aku juga tidak tahu... Tehee"
"Pak tua, DISAAT SEPERTI INI KAU MASIH BISA BERCANDA? SEPERTINYA AKU LUPA MEMBERITAHU WANITA TUA ITU JIKA KAU DISINI"
"Cih!"
"Kalian berdua, hentikan!"
"Ugh! Baiklah..."
"Tapi masih ada 1 lagi kemungkinan lagi... Sebelum itu aku ingin Sherly keluar dulu dari ruangan ini" pinta kakek
"Hmm? Baiklah" sahutku
Kakek melirik mama, dan mama hanya menganguk
Mama membuka pintu dan pergi keluar dari ruangan bersamaku.
Setelah aku bersama mama dan yona keluar dari ruangan tersebut, aku merasa aura membunuh berasal dari ruangan dimana kakek dan papa masih di dalam
Aku jadi penasaran apa yang mereka sedang bicarakan sampai aura itu terasa hingga di luar
===
(Pov.Argaros)
Setelah Lecty dan Sherly pergi dari ruangan, ayah melanjutkan pembicaraan
"Sampai dimana tadi kita? Oh iya! Kemungkinan ketiga adalah ini hanya pengalihan" ucapnya
"Pengalihan?"
"Ya, aku merasa bahwa Dia akan kemari"
Dia!!?
Bajingan sialan itu akan kembali!?
"Bocah cengeng itu! Sudah mengkhianati negara kita! Kenapa dia kembali!?"
"Entah, bisa saja dia hanya iseng atau... Mungkin, itu adalah perintah dari raja iblis"
Raja iblis!?
Pemimpin dari para hama yang sedang membabibuta menyerang makhluk hidup yang lain, dan pembuat masalah!
"Jadi begitu... DIA AKAN KEMBALI KESINI"
Tanpa sengaja aura membunuh keluar tanpa kusadari, dan untungnya Sherly sudah keluar dari ruangan ini, aku tidak ingin putriku yang imut melihat sosok gelap papanya!
Jadi setelah beberapa saat setelah berbicara dengan ayah, aku keluar ke kantor militer untuk menyiapkan penanggulangan kemungkinan ketiga yang akan datang...
Sepertinya aku harus memberitahu Agness dan Lecty
===
Di suatu tempat.... Ada banyak mayat dari para prajurit yang mati dengan tubuh tercerai-berai seperti dimutilasi
Sesosok keberadaan yang menakutkan dengan aura pembunuh yang keluar tak terkendali, dengan santainya dia berjalan melewati tumpukan mayat itu... Dan tentu saja, tumpukan tersebut adalah ulah dari kekejamannya.
Dia berjalan dengan senyum riang di wajahnya, penuh akan kebanggaan dan kesombongan dengan hal yang sudah dia lakukan
"Kufufufufu..."
Dia tertawa seperti tidak ada yang aneh dari situasi di tempat ia berdiri sekarang, dan sambil menghisap semua hal yang masih tersisa di dalam mayat yang telah ia bunuh.
Pria yang memiliki rambut perak dan aura pembunuh beracun ini, salah satu dari 7 jendral Raja iblis saat ini... Pemegang salah satu dosa mematikan dan juga... Salah satu ras terkuat yaitu, Ras Dragonoid.
Dia adalah Lorro sang Jendral Keserakahan (Greed)... Juga di kenal sebagai adik laki-laki dari sang ratu naga, Lectysia Arks Yggdrasil.
"Kufufufu, akhirnya aku akan kembali! Aku penasaran bagaimana keadaan saudariku yang jenius itu, Ah! Aku ingat, sepertinya dia telah melahirkan seorang anak"
Senyumannya melebar, dia seperti memikirkan sebuah rencana yang sangat keji saat dia mendengar rumor tentang kakak perempuannya
Dia segera pergi dari tumpukan mayat itu dan...
*Sheeeeest* Tumpukan mayat itu melebur menjadi debu karena semua sel dalam tubuh mereka telah di hisap sampai habis oleh Lorro.

Saat di tengah perjalanan ke Yggdrasil, dia bertemu dengan sosok pria yang seperti memakai sebuah topeng berwarna merah.
Yang tampak akrab dan mulai berbicara...
"Yo~ mau kemana kau?" Pria tersebut adalah salah satu bawahannya
Senyum muncul kembali di wajahnya
"Hmm? Aku hanya ingin pulang ke kampung halaman, dan membuat sedikit kejutan~"
"Hoho, boleh aku ikut?"
"Tentu~"
Mereka pun pergi bersama menuju Yggdrasil, agar suasana tidak canggung dia mulai bicara kembali.
"Oh ya! Aku dengar kau memanipulasi seorang bangsawan dari Yggdrasil, untuk apa?"
"Oh, itu? Aku hanya iseng saja... Tapi, sebenarnya itu hanya pengalihan agar aku bisa masuk negara itu lebih mudah"
"Hoho, padahal mudah saja untuk menyusup ke sana, bukan?"
"Jangan meremehkan penjagaan Yggdrasil!"
"Ho? Apa kau masih memikirkan kampung halamanmu?"
"Tentu tidak, jika kau meremehkan musuh yang belum tentu bisa kau kalahkan itu berarti kesalahan telak berada di sisimu"
"kata-kata yang bagus dari seorang kriminal, yang sudah membantai 12 batalion yang pernah kau pimpin~"
"Berisik! Lebih baik kau diam saja, dan berubah menjadi wujud beastmu!"
"Eeh!?"
"Jangan mengeluh! Ingat aku itu juga atasanmu!!"
"Huuuh! Baiklah!"
Red mask mulai terselimuti oleh aura berwarna merah darah, dan tubuhnya berubah ukuran menjadi 5 meter
Dia adalah salah satu ras langka yang ada di dunia ini, ras Warewolf
Tapi bukan sekedar itu saja, dia juga setengah dari manusia... Half-Warewolf
Salah satu dari 7 jendral raja iblis, Manro sang jendral Murka (Warth)... Atau biasa juga di panggil dengan sebutan Red Mask, karena kepalanya seperti topeng berwarna merah
Usai selesai berubah bentuk, ukurannya pun jadi lebih besar namun kepalanya masih berwarna merah
"Ayo naik!" katanya
Lorro pun naik di atas punggungnya, dan mereka mulai melanjutkan perjalanan ke negeri para naga, Yggdrasil...
.
.
.
.
.
«To be Continued»