"Apakah kau tidak ingin mendengar dulu penjelasan tentang Kemampuan Sistem itu nak Arslan?"
James juga sangat berminat ingin membawa Arslan ke pusat penelitian yang ada di BISON. Tapi, ia ingin menjelaskan dahulu hipotesis yang ia dapat serta menggabungkannya pada informasi yang diberikan kepadanya melalui telepon yang ia terima tadi.
"Baiklah, Pak James dapat menjelaskannya secara singkat saja"
Begitu mendengar Arslan berkata demikian, ia pun mulai menjelaskan secara garis besarnya, bagaimana Kemampuan Sistem itu ada dan berjalan secara misterius.
Kemampuan Sistem adalah kemampuan unik yang dimiliki 1:10miliar orang yang ada di dunia. Bisa dikatakan kemampuan itu hanya didapat melalui keajaiban, atau orang-orang menyebutnya anugerah dari Maha Kuasa. Kemampuan Sistem memiliki neuron 2 kali lebih banyak dari manusia biasa, dan Neurosmatik yang memiliki kecepatan tinggi dalam menyalurkan semua informasi yang diterimanya kedalam otak. Ketika Neuron dan Neurosmatik bergerak secara sinkron dengan kecepatan yang sama, Otak Kiri dan Otak Kanan secara stabil menghasil suatu wadah dalam otak yang disebut Geulonbank. Sebuah tempat dalam Otak yang menyimpan dan mengorganisir semua informasi dalam otak secara teratur dan terkontrol, menjadikan wadah itu menjadi pusat data. Pusat data yg ada di dalam Geulonbank dapat diolah sedemikian rupa hingga membentuk sebuah File yang dapat kita pilah layaknya data-data yang tersimpan dalam sebuah komputer. Dan tubuh yang sudah tersinkron dengan otak dengan pergerakan sel yang cepat dapat membuat tubuh secara reflek bergerak sesuai data yang keluar dengan sama persis seperti data tersebut. Tentu saja Otak dan Tubuh harus memiliki kecepatan gerak sel yang sama hingga dapat berbuat demikian. Jika tubuh hanya memiliki kecepatan gerak sel yang normal seperti manusia biasa, Tubuh itu akan kejang-kejang dan kinerja jantung dapat berpacu 3 kali lipat hingga membuat tubuh itu dapat mematikan semua organ yang ada dalam tubuh. Itu bisa menjadi sebuah Bom Atom dalam tubuh untuk manusia normal tentunya.
"Jadi begitu ya". Arslan berpikir sejenak. "Tapi itu hanya hipotesis kan? Dan kita belum mengetahuinya bukan?". Arslan bertanya.
"Benar nak Arslan. Untuk lebih jelasnya kita bisa pergi ke pusat penelitian di BISON nanti ketika kau sudah siap". Ucap James meyakinkan.
"Baik kalau begitu. Aku akan menghubungi pak James nanti"
James dan Yordan mengangguk setuju. Mereka pun juga tidak sabar ingin mengetahui sebuah penemuan terbesar dalam sejarah dunia saat ini.
****
Beberapa jam setelahnya.
Ditempat lain, di kediaman keluarga Yeri.
Di ruang tamu di kediaman Keluarga Yeri, terlihat beberapa orang lelaki berkumpul dan berbincang serius satu sama lain. Mereka adalah Yeri dan kakaknya yang bernama Herman. Dan Yosi juga berada disana bersama kakak sepupunya yang bernama Yohan.
Herman kini telah berumur 25 tahun dan Yohan pun juga sama. Herman berperawakan ideal dengan tubuh yang dilatih secara teratur di gym, rambutnya panjang gimbal sebahu berwarna coklat. Kulitnya berwarna coklat sawo matang, dan memiliki wajah khas yang menurut wanita dia lumayan tampan jika disandingkan dengan aktor ibukota. Sedangkan Yohan memiliki tubuh gemuk dengan mata yang sipit. Kulitnya putih bersih dikarenakan semua keluarganya adalah etnis tionghoa seperti Yosi. Ia memakai kacamata tebal dan potongan rambut yang cepak. Gaya bicaranya pun memiliki logat yang aneh, entah darimana ia belajar cara berbicara seperti itu.
Herman dan Yohan tampak saling akrab satu sama lain, seperti layaknya sudah bersahabat sejak lama. Ya, memang benar, mereka berdua telah bersahabat sejak lama seperti Yeri dan Yosi sejak dari kecil. Herman dan Yohan telah membentuk ikatan persaudaraan yang erat dan tak pernah sekalipun ada masalah besar yang menimpa persaudaraan mereka. Mereka berdua selalu mengatasi semua permasalahan masing-masing dengan pikiran yang jernih dan tindakan yang matang, hingga membuat mereka menjadi orang yang sukses dalam bidang pekerjaan mereka masing-masing.
Herman yang menyandarkan punggungnya di sofa dan menatap kearah atas langit rumah, seperti sedang bergumam kecil. "Sebenarnya siapa anak itu?"
Mereka berdua yang telah mendengarkan cerita langsung dari Yeri dan Yosi tentang teman mereka yang mengajak mereka membangun bisnis sungguh membuat Herman dan Yohan Nampak terkejut. Secara garis besar mereka tahu tentang apa yang ingin teman Yeri dan Yosi yang dipanggil sebagai Arslan itu kerjakan.
Yosi yang masih diam dan melipat kedua tangannya di dada, dan memejamkan mata masih berpikir dengan serius. Ia pun membuka mata dan memandang Yosi yang duduk disebelahnya dan bertanya.
"Yos, koko masih penasaran dengan yang kau ceritakan kemarin. Pernahkan kau dan Yeri memikirkan tentang bisnis?"
Yosi dan Yeri yang mendengar itu hanya menggelengkan kepala mereka pelan tanpa berkata apapun.
"Sudah kuduga. Lalu, darimana dia tahu kalau kau mempunyai kakak sepupu yang membuka toko spare part komputer?"
Yosi memutar bola matanya keatas, seakan mencari sebuah jawaban. "Mungkin dia sudah mengenal keluarga kita koh?"
Yohan yang mendengar itu segera menimpal. "Kau bercanda? Kalian saja baru bertemu dengan dia di SMP Patra, bagaimana mungkin dia mengenal kalian? Setauku aku juga tidak mengenal keluarga temanku yang memiliki adik bernama Arslan. Bahkan tidak ada satupun."
Yosi hanya menjawab dengan menaikkan kedua bahunya, emnandakan ia tidak mengerti apa-apa. Jawaban itu tentunya sedikit membuat Yohan frustasi.
Herman yang sedari tadi diam tanpa suara lalu membuka mulutnya. "Anak itu sepertinya ingin membuat sebuah Kerajaan ESPORTS"
Yohan yang mendengar itu segera menatap Herman dengan serius, Di ikuti Yeri dan Yosi yang juga memandang kearah Herman.
"Esports?". Tanya Yohan.
"Ya, sebuah Organisasi bisnis dalam bidang olahraga elektronik. Layaknya sebuah klub sepakbola. Organisasi Esport adalah sebuah industri kreatif dalam membentuk dan mengumpulkan para gamer berbakat dan menjadikan mereka sebuah tim professional yang akan diikutkan dalam sebuah kompetisi skala menengah dan skala besar. Apa kau pernah mendengarnya Yohan?"
"Tentu saja. Tapi, apa hubungannya dengan tiga komputer untuk dibuat farming? Bukankah yang Arslan sebut game Run Scape itu adalah game MMORPG?"
"Memang itu adalah game mmorpg, tapi itu adalah awal. Ia memiliki visi dan misi yang lebih besar lagi jika tebakanku benar. Aku memiliki teman yang bekerja di China, dan dia pernah mengatakan disana sedang ada sebuah tren bisnis yang unik. Yaitu Organisasi Esports. Ada sebuah perusahaan unik disana, Perusahaan itu awalanya membuka sebuah Farming House, tempat para gamer mencari uang lewat game mmorpg, dan menghasilkan ribuan dolar setiap harinya. Lalu ia mengembangkan farming house itu menjadi sebuah Gaming House, yang memberikan tempat untuk para gamer dapat belajar semua aspek dalam game, hingga menjalur ke semua genre game. Banyak game bergenre selain mmorpg, contohnya game FPS yang sering mempertandingkan skill playernya. Akhirnya Developer game itu membuat sebuah kompetisi berhadiahkan puluhan ribu dolar, yang akhirnya membuka semua realitas gamer yang ada di China untuk mempertandingkan kelihaian mereka dalam sebuah ajang yang kompetitif. Seiring berkembangnya ajang tersebut di eropa pun di gelar ajang kompetitif game FPS yang sama, begitu juga semua Developer yang mengembangkan game serupa. Mereka menggelar kompetisi secara besar-besaran, menarik minat para pecinta game, dan menghasilkan lebihn banyak uang. Dan imbas positif yang didapat oleh Organisasi Esport yang perusahaan itu dirikan, mereka mendapat tawaran kontrak iklan dari semua produk berbasis game, karena mereka telah memenangkan kompetisi-kompetisi besar yang perusahaan itu semua ikuti"
Yohan menganga lebar mendengar penjelasan panjang dari Herman. Ia tidak menyangka ada sebuah tren bisnis seperti itu di benua lain, apalagi dapat menghasilkan jutaan dolar dilihat dari semua bisnis yang berkecimpung dalam dunia Esports tersebut.
"Tunggu, jika tebakanmu benar, anak yang bernama Arslan ini ingin membuat sebuah Klub Tim Profesional Gamer?"
Herman hanya mengangguk saat menatap mata Yohan dengan tajam. Mengisyaratkan bahwa bisnis itu adalah sebuah Bisnis bernilai besar yang ada di Indonesia dan Dunia di masa depan.