Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Si Jalang dari Surga

🇮🇩Devi_dasti
--
chs / week
--
NOT RATINGS
12.9k
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - Berkenalan dengan dosa

Aku terlahir dari keluarga biasa saja, meskipun ayahku  seorang pengusaha. Ya aku sebut biasa saja karna aku tak pernah merasakan kasih sayang ayah sejak aku dilahirkan.

Namaku Nadin,

Aku besar bersama ibu ku, tinggal disebuah desa terpencil di Surabaya. Sejak aku dilahirkan aku tak pernah melihat sosok ayahku seperti apa. Hanya ada 2 lembar foto yang disimpan ibuku untuk meyakinkan ku bahwa aku memiliki ayah. Aku selalu bertanya mengapa ayah pergi tak kembali lagi? Tapi ibuku selalu menjawab dengan jawaban yang selalu sama "ayahmu sedang bekerja keras demi hidup kita"

Hah, jawaban yang klasik. Hingga umurku 12 tahun aku tak pernah mendapatkan jawaban lain selain itu.

Dan 1 hal yang aku herankan, tiggal didesa terpencil seperti ini untuk apa rumah kita sebesar dikota-kota?

Apakah ayah sengaja membuat istana untuk kita agar kita betah dirumah dan tak perlu keluar melihat dunia.

Keseharian ku hanya ditemani ibu dan sodara dari ibu yang sering kerumah untuk berkunjung. Temanku satu-satunya hanyalah Andi, dia anak bude ku yang sering ikut berkunjung kesini. Hmm kita beda 5 tahunan sih,tapi aku nyaman bermain dengannya.

Andi sering membantuku mengerjakan PR, mengajariku internet dan masih banyak lagi. Hingga suatu ketika terjadilah perkenalanku dengan dosa.

Waktu itu saat kelulusan Andi dari SMA nya, akupun naik kekelas 2 SMP. Andi mengirimku whatsapp yang berisi "Din km lg dmna? Mas Andi lgi bhagia nih abis lulusan" ketiknya

"Wahhh selamat mas udh lulus :) aku dirumah mas bru pulang sekolah ni, ada apa? Mau traktir mkan ya hhe " balasku

"Mas Andi jemput kerumah yaa, kita rayain kelulusan mas, tar mas traktir km apa aja deh" imingnya

"Wahhh yg bener mas?, iya deh aku blg ibu dlu sklian" dg semangat aku pun meminta ijin ibu pergi sama Andi.

Saat aku berganti baju ada pesan lagi dari dia.

"Din,bawa baju gantinya dobel ya,takut ujan tar plgnya jdi bisa gnti" suruhnya

"Ok mas" jawabku

15 menit kemudian terdengar suara motor terpakir didepan rumah. Ah sudah sampai pikirku, akupun bergegas keluar dan menemuinya.

"Yuk mas aku udh siap"antusiasku

"Iya bentar pamit dulu sma ibu"

"Buuu, ibuu.. ini ada mas andi," teriakku

"Ehhh, ndi udh dtg, titip nadin yaa.. pulangnya jangan malem2"

"Njeh bule, kita permisi dulu ya" pamit nya pada ibuku.

"Tiati ya din" iya buu"

Akupun dibonceng Andi memakai motor bebeknya. Mas andi mengarahkan tanganku untuk memeluknya katanya biar ga jatoh.

"Mas kita mau kemana sih ini?ko ga sampe-sampe"

"Tenang ae, bntar lagi sampe kok"

Kita pun berhenti dirumah salah satu teman nya katanya. Dan disana aku melihat beberapa anak laki-laki seumuran Andi, sekitar 3 orang.

"Woy ndi, dah dtg kau lama bener ah" sambut temannya

"Iya ni kmu nyari cewe ke pelosok mana sih"

Akupun dipersilahkan masuk kerumah itu dan ternyata didalam masih banyak teman Andi yang lain, bahkan ada beberapa wanita sebayanya yang masih mengenakan seragam abu-abu yang telah dicoret-coret dengan pilok dan spidol. Aku bingung disini karena aku tak seumuran mereka, jadi aku canggung harus bersikap bagaimana.

Aku menggandeng Andi dan berbisik "Mas pulang yuk, aku ga enak disini banyak temen-temen kamu,aku ga kenal"

"Bentar to, kan baru sampe, lagian disini kan ada mas, gak akan kenapa2 kok"

Aku dikenalkan pada teman-temannya satu persatu dan akhirnya aku diberikan segelas minuman yang entah apa itu namanya yang pasti rasanya tidak seperti ale-ale atau teh gelas yang sering kuminum.

"Minum din,ini jus apel enak loh" ledek temannya

Akupun meminumnya sampai habis karna aku tidak enak sama Andi didepan teman-temannya.

"Mas aku kok pusing ya? Kayanya aku masuk angin, pulang aja yuk?" Pinta ku

"Udah sini tidurin dibahu mas, ntar juga sembuh"

Seketika akupun tak sadar, entah aku tertidur atau aku pingsan, yang jelas ketika aku bangun aku tak bisa melihat jelas sekelilingku, hanya suara-suara teriak dan meracau yang ku dengar sayup-sayup.

Ya Tuhan apa ini, "Mas, mas Andi maasss" teriakku mencari.

"Iya bentar din, bntar lagi giliran kamu kok sabar yaa" suaranya terdengar disebelah kasur yang aku rebahi.

"Aahhh ahhh ayo ndi, terusss.. gue mau keluarrrr ..."

"Gue juga sayang aahhhh "

Kata-kata itu membuatku takut mengetahui apa yang akan terjadi nanti.

Sebelum Andi datang menghampiriku, ternyata ada temannya yang langsung memeluku diatas kasur itu. Sontak aku pun berontak tapi tak ada gunanya karna badan ku yang lemas dan tenaganya yang lebih besar aku pun pasrah.

"Masss, mas andi tolongin aku masss.. aku mau diapainn iniii..." setengah menangis aku berteriak.

"Udah diem aja din, kamu mau dibikin enak jangan takut" jawab nya santai

"Mas aku gamau mas, aku gamauuu ... "

"Oh gamau sma temenku, yaudah sini sama mas aja ya"

"Mas jangan aku mohon aku gamau mass tolong lepasin, ayo pulang" rengekku

"Iya nikmatin sayang"

"Aaaaaaaaaaaaaaaa....."

|

|

|

|

*perhatian readers, untuk kelanjutan ceritanya akan dipublish sesegera mungkin, jadi dukung terus untuk nyelesein ngetiknya yaaa, jgn lupa like,comments and follow buat apresiasinya thank u*