Pagi ini tidak semanis biasanya, hal ini berlaku juga untuk trio gesrek yang disuguhi dengan keributan di pagi hari. Terutama untuk Dimas, hari ini benar-benar pahit. Sepahit secangkir kopi tanpa gula.
"Etdah galak banget sih! gak bisa bicara baik-baik ?"tanya Dimas.
"Buat apa? Kalian pasti mau bikin keramaian aja kan? " tanya suara itu tak bersahabat dan cenderung dengan nada tinggi.
"Cafe kita itu sudah banyak cabang.Pembukaan Cafe kita gak akan merugikan toko bunga kalian, yang ada malah bikin untung. Coba deh lo pikir, ntar kalo ada pelanggan kita datang dan mereka tertarik sama bunga lo
mereka akan mampir. Beli itu bunga kalian, apa gak untung tu kalian namanya? " jelas Dimas mulai tersulut emosi.
"Oma gue gak mau ada Cafe! "Jawab gadis itu judes.
"Gue heran deh, perasaan lo deh yang gak setuju nenek lo tandatangan.Jangan bawa alasan nenek lo yang gak mau" tegas Dimas. Muncul gurat merah di wajahnya. Dimas yang jarang emosi, mulai tersulut dengan yang namanya amarah.