Semoga enjoy dengan cerita ini ya, terima kasih sudah setia baca cerita Brondong manis..
Stay tune gaes...
****
Rafiz melihat arah jarum jam di pergelangan tangannya. Jam sudah menunjukkan jam 7 malam. Sudah selama ini Rafiz di rumah sakit, segera dia melihat smartphonenya. Dan benar saja, ada 25 panggilan tak terjawab dari Cherlly, Dimas dan Diego. Rafiz menghela nafasnya kasar, memulai sebuah kebohongan untuk kebohongan lain.
"Gue pulang dulu, besok kalo Bia sadar. Lo telfon gue. Gue harus jemput bini gue dulu" pinta Rafiz pada Arvin. namun ketika Rafiz berdiri, sosok itu mengerjapkan matanya. Mencoba sadar dari dunianya. Bianca tak percaya dengan sosok yang ada di hadapannya kini. Ada sosok yang sangat dia rindukan dalam penantian panjangnya.
"Rafizz..." panggilnya lirih ,dan tak terasa air matanya jatuh .Antara terharu atau terlampau bahagia melihat hadirnya Rafiz.
"Apa kabar Bia? " tanya Rafiz.Pertanyaan yang sangat Bianca rindukan selama 6 tahun terakhir.