" Ogah, bisa keGRan dia." tolak Randy gengsi.
"Gengsi aja terus, kalo udah pergi baru kerasa. Males aku ngomong sama kepala batu macem kamu. Aku mau siap - siap buat kerja. " Pamit Cherlly seraya pergi meninggalkan Randy yang masih dongkol dengan rasa itu dan kelabilannya.
"Eh tunggu dulu cher. Main pergi aja sih " kejar Randy mengimbangi langkah saudara iparnya itu.
"Aku mau ke kamar. Mau siap siap kerja " Jawab Cherrly.
"Aku antar ya? " tawar Randy. Cengengesan. Berharap tawarannya diterima.
"Dih, ogah. Bisa salah paham nanti Nathasya. Jangan jadiin aku tameng buat Nathasya cemburu. Gak kreatif banget jadi orang. Emang kamu mau? Dibilang gak bisa Move on dari Aku. Aku gak mau cari masalah. Ngerti! " omel Cherrly.
"Tapi kan ----" Belum juga Randy selesai berbicara, Cherlly memutuskan pembicaraannya.
"Kamu juga tau sendiri sodara kembar kamu tu lebay banget. Nggak deh, mending aku jalan naik taksi atau diantar mang Udin. Bye! " tolak Cherlly tanpa jeda.