Syila semakin terisak
"Stiv, bawa ke sofa aja. Biar Via nggak ke ganggu" ujar Shandy
"Iya, Bang" sahut Stiv
"Ayo, Syil!" Stiv merangkul Syila dan menuntnnya menuju sofa
"Bang, lebih baik kita biarkan Syila untuk istirahat dulu. Besok saja kita bahas soal ini lagi" kata Stiv
"Iya. Lebih baik begitu. Lo juga pasti butuh istirahat" ujar Shandy
"Kalau gue sih nggak apa-apa" sahut Stiv
"Jangan maksain, Stiv" ujar Shandy
Stiv tersenyum kemudian menggeleng
"Syil, lo bisa tidur di sofa atau mau gue anterin pulang?" tanya Stiv
"Gue mau tidur di sini" jawab Syila
"Ya udah, lo tidur di sebelah sini" Stiv membantu Syila untuk merebahkan tubuhnya di sofa
Stiv melepas jaketnya untuk menyelimuti Syila
"Thanks, Stiv" ujar Syila sambil terisak
"Sama-sama. Jangan nangis terus, istirahat" kata Stiv
Syila mengangguk pelan, dia memutar badannya menghadap ke tembok
"Bang, lo tidur sebelah sini aja. Yuk, gue bantu turun" kata Stiv