Chereads / pria As-Syams / Chapter 2 - about Kaisar

Chapter 2 - about Kaisar

Aish, sebenarnya hubungan kamu sama si Kaisar itu apa sih? Kayaknya kalian Deket banget gitu? Udah kaya orang pacaran tau?"

"Masa? Ya gak lah. Tau sendiri kan, aku sama dia itu emang partner organisasi, lagian kita kan juga sekelas. Jadi wajar kalo kalo kita sering bareng kan? Kamu tuh jangan suka nyebar gosip yang aneh-aneh gitu?"

Hmm, semuanya memang seperti itu. maksudnya, kalian sepertinya harus tau satu hal, aku memang gak pernah pacaran. Tapi bukan berarti aku ini wanita muslimah yang gak punya temen cowok. Kalo kalian berfikiran kaya gitu, itu artinya kalian salah besar, karena apa? Ya karena nyatanya aku bukan wanita muslimah, dan gaya aku ya biasa aja gitu. Temenku juga banyak kok yang cowok. Bahkan mungkin ada sahabat juga, buat yang bilang cewek dan cowok itu gabisa bersahabat, itu mah terserah kalian aja. Karena nyatanya, aku bisa kok. Hehe...

Kaisar itu temenku dari awal masuk SMA ini. Kebetulan dulu, kita sebangku waktu tes, dan akhirnya kita juga sekelas. Dengan jurusan yang sama tentunya, yaitu MIPA. Dan sekarang kami partner kerja, kaisar menjabat sebagai ketua OSIS, dan aku sekretarisnya. Gimana? Wajar kan kalo kita sering keliatan bareng? Secara, hampir segala hal, aku sama kaisar itu sama.

"Aish, ya ampun. Aku cariin dari tadi Juga, ternyata kamu disini."

"Lah, emang kamu ada bilang apa nyariin aku. Lagian dari tadi aku juga di sini gak kemana-mana."

"Jadi gini, tinggal beberapa hari lagi genap sebulan anak baru di sekolah kita. Dan agenda nya itu kan emang cuman sebulan buat masa perkenalan organisasi sekolah, nah kita bakalan ada hari puncak sekaligus penutup buat semua kegiatan ini. Dan rencananya itu diadakan hari Sabtu nanti. Tadi aku juga udah ngomong sama pak kepsek, biar Senin kita udah bisa fokus belajar gitu. Gak kaya sekarang, waktu kita kan jadi terbagi-bagi."

"Lah, gimana ceritanya Sabtu? Kan sekolah kita Sabtu itu libur."

"Ih makanya dengerin aku dulu. Dasar Bolot, tadi aku udah ketemu pak kepsek, dan dia juga setuju kalau Sabtu. Khusus Sabtu ini aja masuknya, yang wajib itu ya anak kelas sepuluh nya. Yang pasti pengurus OSIS juga, dan gak lupa anak organisasi yang mungkin bakalan Adain penampilan. Yang lain boleh aja sih kalo gak Dateng. Tapi, disini nih waktunya juga kita promosiin biar semuanya itu pada Dateng kaya hari biasa. Pokoknya kita harus bisa yakinin mereka semua, kalo gak Dateng di acara puncak, bakalan nyesel banget pokoknya."

"Kita cuman punya waktu 3 hari dan harus bikin acara se wah itu? Yakin kamu?"

"Yakin lah, aku yakin kita pasti bisa. Makanya kita harus siapin dari sekarang. Eh atau sekarang aja kita rapat nya Gimana? Rapat kecil aja, kan kita juga ada panitia ni kan, nah Kabid nya aja biar gak repot banget. Ntar biar mereka urus anggota nya masing-masing. Gimana?"

"Ya boleh deh, terserah pak ketua aja lah."

"Okey, langsung infoin sekarang. Aku tunggu di ruang OSIS 5 menit dari sekarang. Sa, kamu juga ikut. Kan bendahara, jadi wajib hadir ya?"

"Iya Kai iya, paham aku juga mah. Yaudah yuk cus."

..

Karena yang rapat hanya anggota inti dari kepanitiaan saja, jadi tak terlalu ramai juga. Toh sebenarnya acara pengenalan ini kan udah berjalan selama hampir Sebulan juga. Ini kan tinggal kita kasih penutupan yang wah biar mereka juga semakin mantap mau ikut apaan.

"Jadi temen-temen, penutup atau puncak dari kegiatan pengenalan kita ini sebenarnya gak jauh-jauh dari apa yang udah kita susun dari awal. Cuman kita mah mantapin aja, karena udah h-3. Yah, seperti yang udah kita tau, hari puncak bakalan ada penampilan dari setiap organisasi, tapi kita bakalan bikin sesuatu yang berbeda. Sebelum itu, Aish, tolong bacain konsep sebelumnya?"

"Okay, jadi gini. Berhubung ini semua yang hadir Kabid acara ini kan, nah pasti kalian juga udah pada tau. Disini yang udah pasti bakalan nampilin sesuatu kan, ada paskibra, pks, PMR, jurnalis, drum band, Pramuka, dan ada anak olahraga yang bakalan kita gabung menjadi tim Tablo. Terus ada juga anak kesenian, nah ini sih yang kita belum tau gimana konsep mereka nantinya."

"Nah jadi gitu temen-temen, sebenarnya udah jelas sih penutupan kita. Cuman itu masih keliatan biasa aja, ada yang bisa kasih ide biar lebih wow? Biar acara kita itu beda dari sebelum-sebelumnya?"

Semua terdiam memikirkan konsep masing-masing. Bergelut dengan pikirannya sendiri-sendiri.

"O iya, aku cuman mau bilang. Untuk masalah tempat, dekor atau apapun lah itu, jangan pikirin lagi. Karena tim aku juga udah urus semua itu. Intinya kalian tau beresnya aja lah, yang pasti kan di lapangan utama. Kate ini pasti bakalan rame banget."

"Nah oke tuh, thanks ya no?"

"Sans lah Kai, tugas tim ku juga kan. Lagian itu konsep udah lama banget, jadi aman lah."

"Eh aku punya ide deh."

"Nah ini ni, aku seneng banget kalo Aish udah punya ide. Idenya itu pasti ide-ide brilian gitu."

"Wah, apan..."

And begitulah ucapan mereka kalo Aish sudah berbicara mengeluarkan idenya.

"MC nya itu kan dari awal udah di tentuin kan aku sama Kai, nah itu konsep kita berdua lah nanti gimana. Disini aku punya ide yang bagus sih, tapi gatau nanti jadinya gimana."

"Elah lama amat sih Aish, cepetan ngomongnya." Siapa lagi ini kalau bukan suara Sasa yang emang gak pernah bisa sabar jadi orang.

"Iya iya, jadi gini... Lalu Aish menjelaskan semuanya yang diakhiri oleh helaan nafas panjang darinya. "Aku yakin sih ini bakalan wah banget kalo kitanya juga bakalan kerja sama dan saling solid."

"Gimana? Kalian pada sanggup gak? Kalo aku sih setuju banget ni sama ide Aish. Keren banget sih ini. Yang paling penting ya, kalian pada mampu gak?"

"Yaelah Kai, kamu ngeremehin kita? Kita sih sanggup lah. Iya gak guys?"

Ucapan itu diikuti oleh anggukan dan sahutan mantap dari mereka semua.

"Oke kalo semuanya udah mantap. Berarti fiks ya kita pake konsep ini. Dan ini final dari kita, kita bakal ketemu lagi di h-1 nanti dengan laporan kesiapan dari kalian semua. Setelah ini, kalo ada yang kurang jelas, bisa langsung hubungi aku atau Aish. Dan ingat sama tugasnya masing-masing. Khusus Ono, fokus aja sama penataan panggung, dekor ya? Sesuaikan juga dengan konsep kita Gimana. Erwin, nanti bantu aku sama Aish buat handle acara. Bayu, sesegera mungkin dapetin konsep dari anak organisasi gimana. Yang lain, tetap stanbye sama tugasnya masing-masing ya. Sip guys, semoga kita sukses ya."

..

Sepanjang Kai dan Aish berjalan di tengah lapangan sekolah itu, tak lepas setiap pasang mata memandang mereka berdua. Tak sedikit yang mengidolakan mereka, tak sedikit pula yang iri dengan kedekatan mereka. Dari lantai satu hingga lantai dua, tak lekat pandangan mereka dari lapangan.

"Eh Bolot, kamu sadar gak sih kalo dari tadi kita itu diliatin Mulu?"

"Tau lah, kirain apaan coba. Kaya buronan baru keluar dari penjara, ngeliatin nya sampe gitu amat. Kamu sih yang lebay makanya mereka kaya gitu."

"Gpp lebay, yang penting ganteng."

"Maaf, anda terlalu pd sekali ya."

Mereka sedekat itu, maka tak heran siapa saja yang melihat kedekatan mereka bakalan mengira kalau mereka ini adalah sepasang kekasih. Namun keduanya sama-sama acuh, dan biarkan saja itu semua mengalir seperti air.