Pak Jan juga membuka hatinya sepenuhnya dan berbicara dengan anak sulungnya. Penderitaan yang mereka alami bersama dari masa kanak-kanak hingga reformasi di pedesaan selama Revolusi Kebudayaan, mereka menceritakannya satu per satu, seperti Bercerita kepada anak-anak ketika dia adalah seorang anak kecil, meskipun Gugun juga sudah tua, dia sangat menyukai suasana ini, dengan ditemani ayahnya, dia bisa bertanya kepada ayahnya kalau dia tidak mengerti.
Kasih sayang yang dalam antara ayah dan anak mulai mengalir, meskipun tidak terlihat dan tidak berwujud, tetapi mereka semua bisa merasakannya.
"Ayah, aku benar-benar melakukan kesalahan sebelumnya, dan aku tidak bisa menggunakan Revolusi Kebudayaan sebagai alasan. Sebagai anak manusia, aku membuat pilihan itu pada saat itu, sungguh ..."