Gagal menjadi mak comblang bagi Wawan, Pak Sardi juga merasa sangat canggung. Seorang pahlawan tempur, seorang siswa berprestasi di akademi militer, kondisi apa yang diremehkan oleh keluarga mereka? Bukankah itu hanya seorang kepala staf? Terlalu banyak yang mereka tuntut, tapi sayangnya keluarga mereka tidak memiliki anak perempuan dengan usia yang tepat, kalau tidak, dia akan membawa Wawan kembali ke keluarganya sejak lama, dan akan menjadi giliran Andin untuk memilih pria lain.
"Sardi Tua, jangan marah, mulut Anisa si istri Maulana adalah orang yang terkenal kejam di pasukan kita. Kamu tidak buruk. Kalau kamu tidak melihatnya sebelumnya, tidak ada yang benar-benar memprovokasi dia, itu benar. Masalahnya adalah bahwa kamu dapat bersumpah dengan berdiri di halaman tanpa bersikap sopan. Setidaknya dia sopan kepada kamu. "