Istri Maulana, Anisa menerima sepucuk surat dari suaminya dari garis depan, dan ketika dia melihat isi surat itu, amarahnya langsung membara, "Orang tua bodoh ini, tunggu sampai dia kembali dan lihat bagaimana aku akan menanganinya"
Putra tertua duduk bersamanya di kamar, dan ketika wanita tua itu sangat marah, dia bertanya dengan prihatin, "Bu, apa yang terjadi?"
Anisa menyerahkan surat di tangannya kepada putranya, "Ayahmu, benda tua itu, telah menjanjikan adikmu kepada seorang tentara. Aku tidak setuju dengan ini. Betapa sulitnya menikah dengan seorang prajurit. Setelah menderita begitu banyak, aku tidak bisa membiarkan adikmu menderita hal yang sama. Tampaknya kondisi keluarga anak itu tidak baik. Dia tinggal di desa nelayan kecil. Pikirkanlah bagaimana kalau adikmu menikah. "