Cicak-cicak menari dengan meriah.
Buah kelapa jatuh ke bawah.
Matahari terbit dengan cerah.
Sungguh pagi yang indah.
"Hoaammm...." Teriak Oyin menguap layaknya orang yang punya banyak masalah hidup.
"Siapa tu di kaca jelek banget."
Oyin mendekati kaca yang berada di depannya itu.
"Lah itu kan aku. Ya ampun ko rambutku kayak singa, mengembang."
Oyin bergegas pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan merapikan rambut singanya.
Oyin selalu bangun pagi dengan tepat waktu setiap harinya. Walaupun hari libur, bangun pagi tak pernah terlupakan olehnya.
Selain memang dilatih untuk selalu bangun pagi, memang sudah menjadi kebiasaannya sejak kecil sampai sekarang.
Beda dengan kaum milenial pada umumnya yang sulit sekali untuk bangun pagi.
Oyin pernah menjadi sorotan publik saat dia diwawancarai usai menyanyi di sebuah konser beberapa tahun yang lalu.
Dalam wawancaranya, sang wawancara menanyakan kebiasaan yang sulit untuk ditinggalkan oleh Oyin.
Oyin pun menjawab dengan frontal kebiasaan yang sulit untuk ditinggalkannya yaitu bangun pagi .
Setelah menjawab seadanya dan memberitahu alasannya, sang wawancara mengunggah videonya dan menjadi viral.
Berkat video tersebut nama Oyin langsung naik daun. Tak hanya Oyin, sang wawancara pun mendapatkan tawaran iklan di videonya saking banyak viewers yang menonton pada saat itu.
Sungguh simbiosis mutualisme banget ya mereka.
Dalam unggahan video itu, banyak sekali warganet yang berkomentar betapa irinya mereka terhadap Oyin yang selalu bisa bangun pagi.
Tak sedikit juga dari mereka yang berkomentar bahwa Oyin adalah calon istri idaman karena selain bisa bangun pagi dia juga mempunyai paras yang cantik dan sangat berbakat dalam menyanyi.
Buat kalian yang tidak tahu mau memulai hidup darimana. Cobalah untuk biasakan bangun pagi, karena siapa tahu dengan bangun pagi kalian telah memulai langkah awal menuju kesuksesan. ~ Oyin 2020
Walau Oyin sempat menghebohkan publik beberapa tahun yang lalu, Oyin tetaplah Oyin. Dia tak terlalu peduli dengan video tersebut.
Bagi seorang Oyin, video viral itu akan menghilang dalam kurun waktu ke depan. Dan ternyata dugaannya benar.
Mungkin karena Oyin sudah beberapa kali viral karena keunikannya, bakatnya, kecantikannya, dan masih banyak lagi.
Yang terpenting buat Oyin sekarang ini adalah bebas dari ayahnya yang selalu memaksa untuk menikah dengan direktur perusahaannya.
Oyin pernah berniat untuk kabur dari rumah tapi niat setannya itu ia batalkan dalam 3 menit.
Oyin tidak ingin meninggalkan pinki bear, si boneka beruang besar berwarna merah muda.
Jika Oyin membawa pinki bear kabur, mobilnya tidak muat. Maka dari itu dia mengurungkan niat setannya dan kembali ke jalan yang benar.
"Halo anakku tersayang. Selamat pagi."
Ucap sang ayah melontarkan senyum manis pada anaknya yang baru saja duduk di meja makan.
"Hm."
"[...Lagi-lagi seperti itu responnya...]" Gerutu ayah Oyin dalam hati.
"Kamu sarapan yang banyak ya. Ayah pergi kerja dulu. Dah Oyin."
Oyin tak mempedulikan ayahnya. Dia hanya fokus untuk mengambil sarapan paginya.
"Duhh. Kesal banget sih. Tuh bapak-bapak kayak merasa ga bersalah aja."
Usai sarapan, Oyin ditelepon oleh manajernya. Bahwa di hari liburnya ini, dia harus datang ke perusahaan karena ada rapat penting.
Kekesalan Oyin semakin meningkat karena dia harus pergi.
Padahal hari ini Oyin mau menonton drakor seharian bersama pinki bear kesayangannya.
"Mandi udah, pake baju udah. Tinggal pergi. Uarghhh kenapa mendadak males banget keluar rumah sih."
"Gue yakin banget. Ini pasti ulah direktur itu yang ngadain rapat penting segala."
"Padahal cuman buat dengerin dia ngebacot di depan banyak orang."
Niat setan Oyin mulai keluar.
Dia meminta-minta pada bumi agar dirinya dihilangkan saja. Pada akhirnya itu tidak akan pernah terjadi.
Seperti sebuah pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pula. Itulah yang dirasakan Oyin saat ini.
Sesampainya di perusahaan ternyata masalah Oyin belum kelar juga. Lagi-lagi dia mendapat sebuah masalah baru.
Tiinn!!tiinn!!!
"Duhh. Siapa sih berisik banget. Klakson kok ga nyelow."
Oyin bergerak keluar dari mobil dengan emosi di sekujur jiwanya.
Kemudian mengetuk kaca jendela mobil orang tersebut. Ia ingin melihat siapa orang kurang ajar yang sudah berani mengklakson dirinya itu.
Orang tersebut membuka kaca jendela. Ternyata pemilik mobil adalah seorang pria. Berpakaian rapi dan mengenakan kacamata hitam.
"[...Pria toh yang punya...]"
"Oyin?"
Pria itu mengenal Oyin. Akan tetapi Oyin tidak mengenal siapa pria yang telah mengklakson dirinya.
"Kamu Oyin kan?"
"Iya. Kenapa? Fans aku ya kamu?"
"Mulai detik ini aku pecat kamu sebagai fansku. Jujur ya baru kali ini aku nemuin fans ga ada akhlak kaya kamu."
Oyin pergi meninggalkan si pria tanpa mendengarkan penjelasan apa-apa dari pria tersebut.
"Fans? Fans katanya?"
Si pria membiarkan saja Oyin pergi. Dia dibuat kebingungan dengan ucapan Oyin barusan.
"Oyin, sini buruan."
Oyin celingak-celinguk mencari sumber suara yang memanggil dirinya. Ternyata suara itu adalah suara kak Tisyi, manajer Oyin.
"Kita rapat di ruangan ini ya kak?"
"Iya. Lagi nunggu direkturnya datang. Kamu masuk aja duluan."
Di dalam ruangan sudah banyak penyanyi, aktris, aktor, dan lainnya.
"Hey Oyin." Sapa Bisqa, aktor yang cukup terkenal.
"Oh Oyin udah datang." Sapa Joy, satu-satunya aktris yang dekat dengan Oyin.
"Oyiiinnnn! Sini sini. Duduk di sebelahku." Teriak wanita yang memiliki profesi sama seperti Oyin yaitu penyanyi.
Dia adalah Ici, teman seperjuangan Oyin sejak masa training sampai debut hingga menjadi penyanyi terkenL
Mereka juga sahabatan sejak SMA.Wlau terkadang memang ada kalanya tidak akur namun mereka bisa untuk saling berbaikan kembali.
"Oyin, tau gak tadi tu aku lagi nyisir Dodo. Terus-"
"Dodo? Dodo siapa Ci?"
"Masa sih kamu lupa."
"Oh aky inget. Rakun yang baru aja kamu beli di London itu kan."
"Bukan Oyin. Itu mah Jacky."
"Kadal yang kamu beli di Prancis?"
"Woy aku mana ada pelihara kadal. Kamu lupa ihh. Dodo itu musang piaraanku."
"Ohh. Hahahaha. Sejak kap-"
"Selamat siang semuanya."
Omongan Oyin terputus oleh seseorang yang datang ke ruangan mereka.
"Siang pak." Jawab semuanya.
"[...Itu kan fans yang aku omelin tadi. Kenapa dia di sini?...]"
[...Hmm udahlah Oyin ga usah dipikir, pikiranmu itu udah banyak malah mau nambah lagi...]
Oyin menggeleng-gelengkan kepalanya untuk berusaha fokus pada rapat itu.
"Pertama, saya akan mengenalkan diri terlebih dahulu. Mungkin dari kalian sudah ada yang tahu siapa saya."
"Bahkan mungkin ada yang belum tahu sama sekali siapa saya."
Pria itu menatap tajam ke arah Oyin.
Oyin kaget? Tentu. Kali ini dia sangat kaget.
"Saya adalah direktur utama di perusahaan kalian, Roger Federer."
Dengan suara yang lantang dan penuh karisma, pria tersebut berhasil membuat Oyin untuk kaget yang kedua kalinya.
Bahkan sekelompok semut merah yang berusaha naik ke atas meja, berhenti sejenak melihat ekspresi Oyin.