Chapter 7 - 7

1 bulan kemudian...

"Rin"

"Rin"

Aku mengerjap ketika mendengar seseorang dengan lembut memanggil namaku.

Aku bangun perlahan dari posisiku menjadi terduduk.

"Ayo kuliah"ucap noval padaku

"Hah?"tanyaku masih dengan suara khas bangun tidur

"Kuliah, kamu ada kelas pagi kan"ucap noval

"Yang kali ini cabut aja ya please please, aku masih ngantuk"ucapku yang hendak berbaring namun di tahan oleh noval

"Jangan gitu rin, ayo cepet mandi. Udah jam 7 tuh"ucap noval masih dengan nada lembut sembari mengelus rambutku

Aku memutar mataku jengah! Ck! Inilah hal yang membuatku kesal tinggal bersamanya.

Ya!

Aku tinggal bersama dengannya sekarang, kami menyewa apartement dan tinggal bersama. Tentu saja tanpa sepengetahuan orang tua kami.

Kami rasa tinggal bersama merupakan keputusan tepat sampai nantinya aku mengetahui apakah aku hamil anaknya atau tidak. Lagipula kami sudah sering berhubungan.

Aku menghentakan kaki ku sembari berjalan menuju kamar mandi. Sedangkan noval hanya terkekeh melihat tingkah ke kanak-kanakan ku.

*****

Kampus

Aku dan noval berpisah ketika sampai di kampus, ia berjalan menuju gedung departement sedangkan aku menuju kelas untuk mengikuti perkuliahan.

Belum sampai di gedung kelas, tanganku sudah terlebih dahulu di tarik oleh seseorang. Aku menoleh dan mendapati...

"Ayu? Farhan? Ngapain?"tanyaku kebingungan

"Yuk cabut! Farhan mau nraktir shabu-shabu"ucap ayu yang membuatku kebingungan lagi

"Mana ada kali! Restaurant shabu buka sepagi ini. Ah ngaco lo! Ayo deh kelas aja"ucapku

"Ya kita jalan-jalan dulu, udah lama kali gak jalan. Sekalian ada hal yang mau kita tanyain"ucap ayu yang sedikit membuatku panik

"Hal apa?"tanyaku

"Udah deh shusstt!! Ayo ikut"ucap farhan memaksa ku pergi dengannya

"Tapi ituu kelass..."ucapku menunjuk ke arah kelas

Ayu dan farhan tidak memperdulikannya. Ia memaksaku dan membawaku pergi menuju ke parkiran kampus

"Gaya banget lo mau kelas! Biasanya juga cabut terus"ucap ayu sembari terkekeh

Ayu kemudian menempatkanku di kursi penumpang depan bersebelahn dengan farhan yang menyetir mobil tersebut.

Mobil itu lantas berjalan keluar dari arah parkiran menuju gerbang kampus dan mengarah ke daerah sudirman.

"Apa yang kalian mau tanyain?"tanyaku

"Gausah basa-basi kali ya"ucap ayu

"Lo ada hubungan apa sama pak noval?"tanya ayu yang membuatku terkejut

"Maksud lo?"tanyaku

"Yaelah! Gausah nutupin gitu kali. Tenang aja! Gak akan bocor kemana-mana kok, gue sama farhan cuma pengen tau aja"jawab ayu

"Kalau menurut kalian sendiri, hubungan apa tuh?"tanyaku dengan wajah tersenyum menantang

"Lo simpenannya pak noval?"tanya ayu yang reflek membuatku memukul lengannya

"Enak aja kalau ngomong! Lo pikir gue cewe apaan?"tanyaku

"Ayam kampus mungkin"ucap farhan

"Han! Lo tuh ya! Ngomongnya dikit tapi sekalinya ngomong nyakitin"ucapku yang membuat farhan terkekeh

"Terus apa dong?"tanya ayu

"Hmm.. pacar mungkin"jawabku malu-malu

"Kok mungkin? Emangnya masih belum jelas? Duh rin! Lo udah tinggal bareng dia tapi masih gatau hubungan kalian apa? Hati-hati deh"ucap ayu yang membuatku mengernyitkan dahi

"Lo tau dari mana gue sama noval tinggal bareng?"tanyaku

"Manggilnya udah tanpa embel-embel 'pak' ya ternyata. Udah sedeket itu berarti ay"ucap farhan pada ayu sembari meledekku

"Unit apartment saudara gue tuh satu tower sama unit apartement lo dan pak noval. Kadang gue sering liat kalian"ucap ayu

Tak lama ia mulai mengeluarkan senyum anehnya padaku

"Baru kali ini lo pacaran sampai tinggal bareng. Emang seenak apa sih pak noval?"tanya ayu sembari tertawa diikuti oleh farhan yang tertawa mendengar hal itu

"Ya menurut lo aja"ucapku yang sebenarnya malu untuk membicarakan hal ini

"Durasi apa ukuran?"tanya ayu yang sontak membuatku tertawa

"Hahaha! Ada gilanya lo ya!"ucapku

"Kayanya dua-duanya sih ini"ucap farhan menimpali

"Hahahaha clarin! Lo emang temen gue yang paling gokil! Udah deh terserah lo ajaa, yang penting pake pengaman"ucap ayu yang membuatku menatapnya dan menggelengkan kepalaku

"Kepala lo geleng-geleng tuh maksudnya apa?"tanya ayu

"Ga pake"ucapku yang sontak membuat ayu dan farhan terkejut

"Maksud lo?!"tanya ayu

"Ya gapake"jawabku

"Gue sama noval memang mau punya anak"sambungku

"Wah gila! Ya nikah dulu lah"ucap ayu

"Ada rencana gitu sih... hmmm liat aja deh nanti"ucapku

"Kok gue gatau sih? Duh! Lo tuh ya banyak rahasianya sama kita. Cerita dong!"ucap ayu

"Iya iya oke fine! Nanti di restaurant gue akan cerita semuanya"ucapku

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

20:21 WIB

Aku turun dari mobil farhan dan dengan takut berjalan menuju unit apartementku.

"Ck! Noval pasti marah"gumamku pelan sembari cemas

Aku memasukan kunci apartement dan masuk ke dalam unit tersebut. Aku meletakan tas ku di ruang keluarga, melewati ruang makan yang sudah berada makanan disana.

"Noval!"ucapku memanggil noval ke penjuru ruangan

Aku memasuki kamar namun tidak menemukan dirinya

"Ck! Kemana sih ni orang?"tanyaku

"Ekhem"dehem noval yang berada di belakangku

Aku membalikan badan dan melihat dirinya baru keluar dari kamar mandi.

"Kalau memang gamau kuliah, bilang yang benar. Biar kamu disini aja gausah kelayapan kemana-mana"ucap noval menatapku sinis

"Tadi diajak ayu sama farhan makan"ucapku

"Rin! Udah berapa kali gak masuk kelas?"tanya noval menatapku serius

"Jatah absen aku untuk mata kuliah itu masih banyak kok"jawabku

"Bukan masalah itu arin. Kuliah bukan sekadar urusan presensi kehadiran, kuliah gak semain-main itu. Belajar rin"ucap noval yang membuatku sedikit kesal

"Lagi pula! Saat nanti aku hamil, aku pasti akan berhenti ataupun cuti kuliah kan! Udah deh gausah ngomongin soal presensi ke aku"ucapku

"Tapi kamu belum hamil, menunggu kamu hamil. Kamu kan bisa serius kuliah"ucap noval

"Duh udah deh. Oke sorry aku minta maaf tadi cabut kelas. Aku sekarang capek mau istirahat"ucapku yang kemudian hendak berjalan menuju kamar mandi namun di tahan oleh noval

"Capek? Di kasih hukuman juga belum tapi udah capek"ucap noval. Aku menatapnya sinis

"Gausah minta jatah kalau habis ngomel!"ucapku

"Gak ada yang ngomel, tadi cuma nasehatin"ucap noval

"Halah!"ucapku berusaha melepaskan cengkraman tangannya

Ia menatapku lekat dan tersenyum kecil. Ia menarik lenganku hingga membuatku tertarik ke arahnya. Ia lalu mendekapku erat sembari menciumi pucuk kepalaku.

"Aku mau mandi"ucapku

"Mandinya habis ini aja biar sekalian bersih"ucap noval kemudian menggendongku dan merebahkanku di atas kasur

Ia mulai melucuti pakaiannya serta pakaianku hingga akhirnya kami memulai permainan kami.

*****

"Sshhhhh noval!"ucapku sembari menahan desahanku

"Kenapaa hmm?"tanyanya yang masih terus bermain dibawah sana

Kami sudah melewati 2 ronde, dan tiba-tiba aku teringat ucapan ayu dan farhan tadi. Mengenai 'ukuran dan durasi' aku tersenyum mengingat hal tersebut.

Noval benar-benar memiliki kedua hal itu. Jelas aku senang! Hahaha

"Kenapa senyum-senyum?"tanya noval tersenyum padaku

"Gpp. Enak"jawabku yang membuat noval tertawa mendengarnya

"Shhhh mau keluar"ucap noval yang kemudian mengeluarkan miliknya di dalam.

Ia kemudian berbaring di sebelahku. Menormalisasikan nafas kami yang tidak beraturan dengan terdiam sejenak.

"Aku rasa, aku gak akan bisa marah sama kamu lagi seperti sebelum kita kenal"ucap noval yang tengah memelukku.

"Kenapa?"tanyaku

"Marah sedikit ancemannya gak dapat jatah"ucapnya sembari terkekeh

Aku memutar mataku jengah mendengarnya.

Kami terdiam sejenak, berdekatan dan merasakan sentuhan kulit satu sama lain.

"Serius mau punya anak?"tanyaku pada noval

"Aku menerima apa yang terjadi nantinya. Mau punya ataupun enggak"jawab noval

"Kamu selalu ngeluarin di dalem dan tiba-tiba ngomong gitu?"tanyaku

"Ya kan belum tentu jadi"jawab noval

"Saat nanti aku hamil, kamu harus langsung ngelamar aku ya!"ucapku

"Iyaaa"ucap noval

"Awas jadi buaya!"ucapku menatap tajam noval yang justru membuatnya tertawa

"Jangan galak gitu mukanya, nanti cantiknya ilang"ucap noval

"Terus kalau cantiknya ilang kenapa? Mau ninggalin aku?"tanyaku

"Mmm mungkin..."ucap noval yang membuatku membulatkan mata

"Ngomong apa barusan?"tanyaku yang membuat noval tertawa

"Bercanda! Aku bercanda kok"jawabnya

"Aku sayang sama kamu"ucapnya sembari menelusupkan wajahnya ke ceruk leherku.

Tanpa sadar senyum terukir di bibirku. Aku rasa aku sudah menyukai pria disebelahku ini.

Aku mengelus lembut rambutnya hingga akhirnya kami tertidur.