Di malam hari, setelah membujuk kedua anak itu untuk tidur, mereka berbaring berdampingan di tempat tidur.
Angga sedikit memiringkan kepalanya, dan melihat Alana menutup matanya dengan cahaya samar.
Bulu matanya bergetar ringan dari waktu ke waktu, dan dia tahu Alana sedang berpura-pura tidur.
Gadis kecil ...
Malam ini, Angga tidak membahas masalah "putus sekolah" dengannya.
Angga pasti tidak akan membiarkannya putus sekolah, tidak diragukan lagi.
Namun, Angga tahu mengapa Alana tiba-tiba memilih untuk putus sekolah.
Dan untuk sementara, Angga tidak memikirkan cara yang baik untuk menghilangkan kekhawatirannya.
Sambil mencondongkan tubuh ke samping, dia memeluk gadis cantik itu, dengan bibir menyentuh garis rambut di dahinya, dan berkata dengan bodoh, "Ayo istirahat di rumah selama beberapa hari."
Alana menggerakkan tubuhnya, melingkarkan lengannya di pinggangnya, dan memeluknya.
————
Keesokan harinya, Bu Weni datang membantu.
