Alana bangun saat sudah siang keesokan harinya. Hidungnya masih agak tersumbat, agak flu tetapi dia merasa jauh lebih baik daripada kemarin sore.
Setelah mandi, dia keluar dari kamar. Ruang tamu kosong. Dia berkedip dan mengintip ke sekeliling, tapi dia tidak menemukan keberadaan Angga.
Tanpa berpikir panjang, dia pergi ke dapur sendirian. Dia ingin memasak sesuatu untuk dimakan. Alana menemukan bubur sudah dimasak di dalam panci di atas kompor, dan ada beberapa bahan sisa seblak tadi malam dicampur ke dalam bubur. Baunya sangat enak dan membuatnya lapar.
Dia mengambil bubur itu dan dimasukkannya ke dalam mangkuk kemudian duduk di sofa di ruang tamu, menyalakan TV, dan menontonnya sambil makan.
Saat dirinya sudah menghabiskan setengah mangkok bubur, Angga pulang membawa beberapa makan siang di tangannya.
"Apakah kau sudah minum obatnya?" tanyanya sambil melepaskan sepatu.
Alana menepuk kepalanya pelan dan segera bangkit berdiri kemudian kembali ke kamarnya untuk minum obat.