Nina kembali terhanyut oleh kelembutan bibir Keenan. Terlupakan sejenak sakit hati yang tadi dirasakannya. Suka rela memberikan apa yang Keenan inginkan darinya untuk yang ke sekian kali. Nina menghibur diri, mungkin saja ia salah mendengar.
Keenan mencoba dengan permainan baru, untuk memuaskan istrinya. Wajahnya yang memerah kala mendapatkan kepuasan, membuat Keenan tidak berhenti menggodanya. Dan, Nina sekali lagi kembali terangkat menuju kenikmatan nirwana.
*
"Keenan ...." Yang dipanggil namanya tengah berbaring di belakang Nina, melingkarkan lengan kokohnya di perut istrinya. Hanya bergumam lirih.
"Bukankah kita harus kembali?" Nina merasakan pergerakan di belakangnya. Meski lengan Keenan masih setia melingkari perutnya.
"Keenan ...." Nina memastikan suaminya telah terjaga dengan memutar sedikit tubuhnya.
Dan, Keenan masih terpejam.